Home » » Benarkah sebagian daerah menolak kehadiran FPI didaerahnya ?

Benarkah sebagian daerah menolak kehadiran FPI didaerahnya ?

Written By Unknown on Rabu, 11 Januari 2017 | 21.49

Benarkah sebagian daerah menolak kehadiran FPI didaerahnya ?

News Kompasindo - Lebih dari 100 an orang dari sejumlah ormas kepemudaan dan serta mahasiswa mengelar unjuk rasa di Kota balikpapan, Mereka menolak keberadaan Front Pembela Islam atau FPI serta Gerakan nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia ( GNPF-MUI ).

Para pengunjuk rasa yang menamakan diri Aliansi Pemuda Pemudi Muslim Balikpapan ( APPMB ) menuntut agar Wali Kota Balikpapan tidak memberikan ijin kedua organisasi itu melakukan aktivitas apapun di Balikpapan yang dikhawatirkan akan menggangu keberagamaan dan kebhinekaan masyarakat yang telah ada.

"GNPF-MUI itu merupakan gerakan politik dan arahnya sangat menggangu Stabilitas keagamaan dan keberagaman bangsa", Ujar Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Timur, Muhammad Fajri Al Faroby.

Dia juga mencontohkan sikap GNFU-MUI dalam dua kali melakukan unjuk rasa di Jakarta pada akhir 2016 yang menuduh umat Islam menolak ikut di dalam unjuk rasa tersebut "dipertanyakan keyakinan dan keimanannya".

"Dengan mengambil langkah yang berbeda, Dan dipertanyakan keimanannya. ini kan bisa sangat menggangu", kata Al Faroby. Selain melibatkan Ansor, Demo kali ini di ikuti oleh pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia serta Gerakan Pemuda Asli Kalimantan ( Gepak ).

Selain membacakan sejumlah orasi, perwakilan unjuk rasa juga menyampaikan aspirasinya saat diterima oleh Wakil Wali kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.

Berdasarkan keterangan dari Situs berita Prokal.co, Aktivis Hizbut Tahrir Indonesia dan pengurus GNPF-MUI kota Balikpapan, Abdul Rais menilai tuntutan dari APPMB itu tidak berdasar.

Menurutnya FPI dan GNPF-MUI boleh saja ( Berdiri dan melakukan Aktivitas ) ada di kota Balikpapan selama Prosedur dan serta persyaratan yang diatur kedalam Undang Undang telah sepenuhnya dipenuhi.

Dirinya juga mengatakan kebebasan berorganisasi, berkumpul serta mengeluarkan pendapat telah diatur kedalam Undang Undang Dasar 1945. " Selama ormas itu tidak melakukan pelanggaran undang undang dan peraturan lain,maka itu sah saja berdiri".

Benarkah FPI benar di tolak di beberapa tempat ?


Dikota balikpapan, unjak rasa yang menolak Front Pembela Islam ini bukan lah baru satu kali dilakukan.  Lima tahun yang lalu. sejumlah ormas kepemudaan juga melakukan unjuk rasa dan menolaj keberadaan Front Pembela Islam berada di kota itu, karena dianggap akan menggangu ketenangan antar umat beragama.

Saat itu, para pendemo yang dinamakan Forum Masyarakat Kalimantan bersatu juga meminta Pemerintahan daerah agar menolak jika ada permintaan FPI di Balikpapan. Banser NU dan gerakan Pemuda Anshor juga terlibat didalam aksi ini.

Penolakan terhadap FPI sebelumnya disuarakan oleh sebagian masyarakat di Palangkaraya, Kalimantan tenggah pada 11 Februari 2012 lalu. Dengan menyebut dirinya sebagai Perwakilan Masyarakat Dayak, Mereka menolak dengan keras kehadiran Iman Besar Front Pembela Islam yang diklaim akan mengadakan Tabligh Akbar di kota tersebut.

Pemberitaan saat itu menyebutkan bahwa warga yang anti dengan FPI sempat mendatangi Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya untuk mencegat pesawat penumpang yang diklaim membawa pimpinan tertinggi FPI tersebut.

Pada pertenggahan bulan februari 2016 lalu, sejumlah oraganisasi massa yang ada dikota Bayumas, Jawa Tenggah juga menolak apa yang diklaim sebagai dekralasi FPI di kota tersebut. Penolakan itu didasari organisasi itu identik dengan sifat tindakan kekerasannya",  Kata kelompok Koalisi Benteng Nusantara.

Pada akhir 2016 lalu, di Medan juga muncul penolakan terhadap Pimpinan Besar FPI Rizieq Sihab yang akan hadir di kota Medan, Sumatera Utara oleh sekelompok yang menamakan diri sebagai Forum Pemuda Indonesia. mereka juga menolak kegiatan yang diselengarakan yang disebut sebagai Road Show Aksi Bela islam jilid III.

Penolakan terhadap pembentukan Front Pembela Islam juga pernah terjadi di kota Padang, Sumatera Barat pada november 2013 lalu, di kota Samarinda, Kaltim, Demak, Jateng serta tulung Agung, dan Jatim.

Mereka yang menolak kehadiran FPI berada di kota tersebut karena dinilai akan merusak suasana keberagaman serta ketenangan Umat beragama yang telah lama ada. ( news Kompasindo )


Share this post :
 

Copyright © 2017. Newskompasindo - All Rights Reserved

Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet