Popular Posts

Red Devils Hampir Kandas di Tangan Burnley

Red Devils Hampir Kandas di Tangan Burnley

News Kompasindo - Jose Mourinho menegaskan ketidakpuasannya terhadap hasil imbang berhadapan dengan Burnley. Mourinho kecewa karena Red Devils hanya cetak dua gol meski amat dominan.

Red Devils hanya mendapatkan satu poin dari laga Boxing Day melawan Burnley. Menjamu Burnley di Old Trafford, Selasa (26/12/2017) malam WIB, 'Setan Merah' bermain seri 2-2.

Pada laga itu, Red Devils sempat tertinggal 0-2 dari Burnley di babak pertama. Tapi Red Devils kemudian tampil sangat dominan di paruh kedua hingga akhirnya menghasilkan 2 gol lewat kaki Jesse Lingard.

Penguasaan bola Red Devils di babak kedua mencapai 73%. Mereka melepaskan 9 kali percobaan mencetak gol di sepanjang 45 menit babak kedua, sementara Burnley tidak sama sekali. Secara keseluruhan, Red Devils melepaskan 12 tembakan dan 7 di antaranya mengarah ke gawang.

Maka Mourinho pun frustrasi lantaran dominasi Red Devils cuma menghasilkan dua gol. Manajer asal Portugal itu juga menilai Red Devils kebobolan gol buruk.

"Saya tidak tahu bagaimana mereka mencetak gol dari tendangan bebas, memantul di sini, memantul di sana. Gol yang persis dengan saat kami kebobolan di laga lainnya dan kemudian mereka bertahan selama 95 menit, tembakan kedua mereka buat gol lagi," Mourinho mengatakan seperti dilansir BBC Sport.

"Bagi kami, kami mesti bermain di paruh lapangan mereka selama 45 menit untuk mencetak dua gol, dengan hanya satu defender. Produk akhir dari dominasi yang demikian, dua gol, adalah angka yang menyedihkan."

"Lingard masuk dan membantu tim, Lingard dan Mkhitaryan memberikan kami dinamika yang bagus. Anak-anak menerima risiko bermain dengan hanya (Phil) Jones di pertahanan. Semua menerima risiko yang kami ambil. Paling tidak poinnya adalah tidak kalah dan itu adalah hal minimum yang pantas didapatkan tim dengan semangat seperti itu," pungkasnya. (News Kompasindo)

Jokowi Berpesan Kepada Dunia Tentang Kondisi Bali Telah Aman dari Erupsi Gunung Agung

Jokowi Berpesan Kepada Dunia Tentang Kondisi Bali Telah Aman dari Erupsi Gunung Agung

News Kompasindo - Presiden Joko Widodo ingin menyampaikan pesan kepada wisatawan dan kepada dunia. Bali aman pasca erupsi Gunung Agung. Dia juga mencabut status tanggap darurat.

"Kenapa kita adakan rapat terbatas di Bali ya untuk menyampaikan kepada turis dan wisatawan serta dunia bahwa Bali aman. Kita harapkan target turis di Indonesia, utamanya Bali, sesuai target yang kita tentukan," ujar Jokowi setelah rapat terbatas Kabinet Kerja di Werdhapura Hotel, Sanur, Bali, Jumat (22/12/2017) malam.

Presiden ke-7 Indonesia ini menilai perlunya pemberitaan Bali yang telah aman. Walau cuma beberapa jam berkeliling, Jokowi menilai tidak ada kekhawatiran dari para turis domestik dan asing yang sudah berada di Bali.

"Ya beritakanlah yang baik mengenai Bali. Seperti tadi di Pantai Kuta ramai sekali, di kafe-kafe juga ramai. Pak Gubernur (Made Mangku Pastika) dan juga BNPB menyampaikan bahwa yang 8 atau 10 km dari kawah saja yang itu dalam posisi awas. Jadi jangan digambarkan seluruh Provinsi Bali," terang Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menggelar rapat terbatas Kabinet Kerja di Bali. Hasil rapat tersebut memutuskan status tanggap darurat Gunung Agung dicabut.

Pencabutan tanggap darurat ini tidak mengubah status awas Gunung Agung dengan zona bahaya radius 8 hingga 10 km dari kawah. Pencabutan status tanggap darurat juga tidak menghentikan penyaluran bantuan kepada lebih dari 70.000 pengungsi. (News Kompasindo)

Damayanti Diperiksa KPK Selama 12 Jam

Damayanti Diperiksa KPK Selama 12 Jam

News Kompasindo - KPK memeriksa Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen DPR Damayanti selama 12 jam lebih. Dia diperiksa tentang tanda tangan yang dibubuhkan dalam absennya Setya Novanto dari pemeriksaan KPK dengan alasan belum mengantongi izin Presiden.

"Kita menanyakan terkait surat yang ditandatangani oleh Plt Sekjen itu terkait dengan pemeriksaan SN (Setya Novanto) pada saat itu. Saya dengar itu yang didalami juga oleh penyelidik," tutur Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jln Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).

Surat itu dikirim dengan kop Biro Kesetjenan dan Badan Keahlian DPR dengan tanda tangan Damayanti. Surat ditandatangani dan dikirim pada 6 November, saat Novanto semestinya memenuhi panggilan KPK sebagai saksi kasus e-KTP atas tersangka Dirut PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudihardjo. Tapi, Febri menegaskan, KPK belum sampai menyelidiki indikasi perintangan penyelidikan dalam kejadian itu.

"Kita belum ada kesimpulan Pasal 21 (Undang-Undang Tipikor soal obstruction of justice). Karena memang belum ada proses pendalaman hal itu. KPK fokus pokok perkara (dugaan korupsi e-KTP). Pokok perkara wajib dilakukan secara hati-hati, juga energi dibutuhkan sangat besar menangani sebuah kasus korupsi," tambahnya.

Surat itu berisikan ketidaksediaan Novanto diperiksa sebelum KPK mengantongi izin Presiden. Izin Presiden itu disebut berpedoman pada Undang-Undang MD3 Pasal 245 ayat 1.

Selain soal surat tersebut, penyelidik KPK, disebut Febri, menelusuri tugas dan wewenang Sekjen DPR, terutama terkait administrasi. Contoh sederhananya dimulai dari pengangkatan anggota DPR yang diproses KPK.

"Kalau kita mendalami proses administrasi, kita lihat itu administrasi di DPR sesuai tugas Sekjen yang terjadi dalam rentang waktu saat proyek e-KTP dibahas sebelumnya. Jadi bukan rentang waktu saat ini. Makanya butuh konfirmasi pengecekan data dan pemeriksaan beberapa informasi yang diketahui yang bersangkutan," jelas Febri.

Damayanti, usai diperiksa, sebelumnya mengaku dimintai keterangan soal administrasi di DPR. Spesifiknya tentang surat keputusan untuk penempatan komisi. Dia juga berkata sempat ditanyai beberapa perihal surat absen Novanto dari pemeriksaan KPK.

Mengenai lamanya pemeriksaan, pelaksana tugas yang menggantikan Achmad Djuned sejak 1 Oktober lalu itu menyebutkan ada banyak berkas yang harus diperiksa bersama penyelidik KPK. "Banyak berkas yang harus diperiksa bersama," pungkasnya. (News Kompasindo)

Udinese Gantikan Luigi Del Neri dengan Massimo Oddo

Udinese Gantikan Luigi Del Neri dengan Massimo Oddo

News Kompasindo - Udinese menggantikan Luigi Del Neri dari posisinya sebagai pelatih. Sebagai pengganti Del Neri, Udinese memilih Massimo Oddo.

Udinese terperosok ke papan bawah usai menelan delapan kekalahan dalam 12 laga yang telah dimainkan di Serie A. Dengan 12 poin, Udinese menempati peringkat 14 dan hanya berjarak tiga angka dari zona merah.

Rumor pemecatan Del Neri berembus semakin kencang usai Udinese dibekuk Cagliari 0-1 akhir pekan kemarin. Kini kabar itu dikonfirmasi oleh Zebrette.

"Udinese Calcio mengonfirmasi kalau pelatih tim utama Luigi Del Neri dan asisten Giuseppe Ferazzoli telah dicopot dari tugasnya," demikian bunyi pernyataan Udinese seperti dilansir Football Italia.

Udinese langsung bergerak cepat dengan menunjuk pelatih barunya. Cuma berjarak beberapa jam kemudian, Udinese mengumumkan Massimo sebagai allenatore anyar.

"Dengan senang hati kami mengumumkan kalau Massimo Oddo sudah ditunjuk sebagai pelatih baru Udinese," bunyi situs resmi Udinese.

Oddo sebelumnya melatih Pescara dari tahun 2015 dan mengantar mereka promosi ke Serie A tahun 2016. Tapi mantan pemain AC Milan itu kemudian diberhentikan bulan Februari 2017. (News Kompasindo)

Pengusaha Made Oka Bungkam Diperiksa KPK soal Setya Novanto

Pengusaha Made Oka Bungkam Diperiksa KPK soal Setya Novanto

News Kompasindo - Pengusaha Made Oka Masagung cuma diam usai menjalani pemeriksaan KPK. Dia diperiksa soal Setya Novanto dalam pusaran kasus korupsi e-KTP.

Made Oka ditemani seseorang berbaju batik dan belum mau memberikan keterangan apa pun. Tangannya mengisyaratkan menolak untuk berbicara. 

Made langsung bergegas menaiki mobil Camry putih B-1054-SAI yang telah menunggu di seberang jalan KPK.

Dalam daftar jadwal pemeriksaan hari ini, KPK tidak mencantumkan nama saksi yang sedianya mau diperiksa untuk tersangka Ketua DPR Setya Novanto. Terkait kasus e-KTP, cuma tiga saksi untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo yang tertulis. Salah satunya istri Novanto, Deisti Astriani Tagor.

Dalam persidangan, jaksa pada KPK menyelidiki hubungan pengusaha Made Oka Masagung dengan Ketua DPR Setya Novanto. Salah satunya awal perkenalan Made Oka dengan Setya Novanto. Made Oka mengaku kenal dekat Setya Novanto saat di PT Gunung Agung. Saat itu, Setya Novanto menjabat salah satu Dirut dan dirinya menjabat komisaris.

"Sewaktu Novanto menjabat Dirut PT Gunung Agung," tutur Made Oka saat sidang e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus di Pengadilan Tipikor, Jln Bungur Besar Raya, Jakarta, Jumat (10/11).

Novanto kini mendekam di rumah tahanan Kelas I KPK Cabang Jaktim atau di gedung baru KPK. Dia menjalani masa 20 hari tahanan terhitung dari tanggal 19 November 2017.

KPK menerbitkan surat perintah penyelidikan atas Novanto tangal 31 Oktober 2017. Novanto selaku anggota DPR disangka bersama-sama dengan Anang Sugiana Sudihardjo, Andi Agustinus, Irman, dan Sugiharto menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi soal proyek pengadaan e-KTP.

Novanto dijerat lembaga antirasuah dengan Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (News Kompasindo)
 

Copyright © 2017. Newskompasindo - All Rights Reserved

Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet