Popular Posts

Fadli Zon sebut aksi makar sah sah saja dan perlu dilindungi.

fadli-zon-sebut-aksi-makar-sah-sah-saja-dan-perlu-dilindungi.

News Kompasindo - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai pihak kepolisian harus segera melepaskan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islama ( FUI ) Muhammad Al-Khaththath.

Penangkapan Muhammad Al-Khaththath dilakukan para Jumat ( 31/3/17) dini hari di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat. Muhammad Al-Khaththath ditangkap atas dugaan pemufakatan makar.

"Ya menurut saya sih harus segera dilepaskan. kalau tidak ada bukti bukti, apalagi ini tuduhannya makar", kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat ( 31/3/17).

Dirinya juga sempat menyinggung mengenai aksi pada 212 Desember lalu. dimana didalam aksi ini sejumlah tokoh ditangkap atas dugaan tuduhan dugaan makar. rentetan penangkapan sejumlah tokoh ini juga dilakukan sebelum aksi dimulai.

Fadli juga menilai tidak ada pelanggaran karena aksi dapat berjalan dengan baik dan damai.

"Akan tetapi kalau ada usaha usaha untuk menakuti orang yang mau berdemontrasi, ini saya kira seang ada upaya untuk memundurkan demokrasi kita", tutut Politisi dariPartai Gerindra itu.

Padahal, lanjut Fahri, Demontrasi adalah hak bagi setiap warga negara dan merupakan hak yang harus dilindungi.

"Seperti pada aksi 212 ditangkap semua orang orangnya tapi tidak jelas, bahkan Sri Bintang Pamungkas sampai empat bulannya tidak mendapatkan status jelasnya. ini kan pelanggaran hak asasi manusia", ujar Fadli.

Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam ( FUI ) Muhammad Al-Khaththath telah ditangkap pihak kepolisian pada Kamis ( 31/3/17) dini hari. Muhammad Al-Khaththath yang merupakan koordinator didalam aksi 313 itu kini telah ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.


Selain Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam ( FUI ) Muhammad Al-Khaththath, terdapat empat orang lainnya juga telah ditangkap pihakj kepolisian, yakni ZA, IR, V dan M. kelima terduga makar tersebut ditangkap di lokasi yang berbeda.(News Kompasindo)

Karma akibat tidak netral, Panwaslu ngaku di intimidasi pendukung Ahok-Djarot

karma-akibat-tidak-netral-panwaslu-ngaku-di-intimidasi-pendukung-ahok-djarot

News Kompasindo - Pantas Nainggolan, Anggota tim Hukum dan Advokasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta no urut pemilihan Dua, Basuki Thajaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat, mengatakan pihaknya akan selalu mendukung sikap Panwaslu Jakarta Utara yang akan melaporkan pendukung Ahok-Djarot karena mengintimidasi petugas Panwaslu.

Intimidasi yang telah dilakukan pendukung Ahok-Djarot saat pihak Panwaslu menurunkan alat peraga kampanye ( APK ) di Warakas, Tanjung Priok pada Minggu (26/3/17).

Dirinya mengatakan, tim pemenangan Ahok-Djarot tidak akan memberikan toleransi kepada siapapun termasuk para pendukungnya sendiri apabila melanggar aturan.

"Kami sangat mendukung tindakan dari penegakan hukum. bila memang ada katakanlah orang kami yang terlibat langsung di dalam situ, ya kami juga akan segera menegur. kami tidak akan mentolerir pelanggaran pelanggaran hukum", ujar Pantas di posko kekenangan Ahok-Djarot di jalan Cemara, menteng, Jakarta Pusat, Selasa ( 28/3/17).

Pantas kemudian menuturkan, tim pemenangan Ahok-Djarot tidak pernah mencetak apalagi memasang APK pada masa kampanye putaran kedua di Pilkada DKI Jakarta 2017 ini.

Hal ini dikarenakan KPU DKI Jakarta memang telah meniadakan pemasangan APK pada kampanye putaran kedua ini.

"Mungkin dari orang per orang itu ada, tapi dari para tim pemenangan tidak pernah dan memang telah sesuai dengan aturan tidak diperkenankan lagi", ujar Pantas.

Komisioner Panwaslu Jakarta Utara, Desinta mengakui bahwa pihaknya telah di intimidasi oleh para pendukung Ahok-Djarot saat menurunkan APK di Warakas.

Menurut Desinta, Intimidasi yang telah dilakukan oleh para pendukung Ahok-Djarot berupa melontarkan kata kata yang dianggap tidak etis yang diarahkan kepada pengawas pemilu sebagai lembaga dan bukan mengintimidasi terhadap nama pribadi.

Oleh karena hal itu, Panwaslu berencana melaporkannya ke Sentra Penegakan Hukum terpadu (Gakkumdu ) yakni Bawaslu/Panwaslu, Polisi dan jaksa.


"Sempat konfliklah dibawah situ, yang jelas besok akan segera kami laporkan ke Gakkumdu", ujar Desinta.(News Kompasindo)

Taufik : RT/RW yang masih dukung Ahok harus diperiksa kesehatan jiwanya

taufik-rt-rw-yang-masih-dukung-ahok-harus-diperiksa-kesehatan-jiwanya

News Kompasindo - Mohammad Taufik, Wakil Ketua Tim pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta no urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menilai bahwa perangkat warga RT/RW yang masih memberikan dukungan kepada Basuki Thajja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat harus berpikir.

Dirinya menilai bahwa Ahok merupakan contoh pemimpin yang tidak peduli dengan keberadaan RT/RW di Jakarta.

"Kalau ada RT/RW yang masih mendukung Ahok sebagai Gubernur, harus diperiksa kesehatan jiwanya", kata Taufik pada deklarasi dan Apel Siaga RT dan RW untuk TPS di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu ( 26/3/17) siang.

Menurut Taufik, para pengurus RT maupun RW tidak punya alasan lagi untuk memberikan dukungan kepada Ahok dan pasangannya Djarot Saiful Dihdayat sebagai calon petahana.

Dirinya mengimbau kepada para pengurus baik RT maupun RW untuk segera memberikan dukungan kepada Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang telah memberikan janji perhatian dan dukungan penuh kepada RT dan RW.

Didalam kesempatan yang sama, Taufik juga telah menargetkan Anies-Sandi untuk dapat memeroleh suara secara signifikan di Ciracas pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, 19 April 2017 mendatang.
Dirinya juga meminta para kader parpol pengusung Calon Gubernur dan Wakil Gunernur serta para relawan agar dapat aktif dan melaporkan dugaan kecurangan yang didapati di lapangan saat diadakan pencoblosan Pilkada DKI mendatang.

Sebelumnya Taufik juga telah menyinggung kinerja Pemprov DKI Jakarta dibawah kepemimpinan Basuki Thajaja Purnama atau Ahok terkait dengan depo Mass Rapid Transit ( MRT ) jalur Selatan - Utara.

Dirinya juga menilai Pemprov DKI yang tidak konsisten mengenai penetapan depo di jalur tersebut. dimana saat ini Pemprov DKI telah memutuskan kembali membangun depo MRT ddari Bundaran HI menuju Kampung Bandan.

"Ini Pemprov kok nampaknya tidak ada keseriusan, saya kira bisa saya bilang begitu, seharusnya kalau mau dipindah ya kaji dulu dong", ujar Taufik.


"Ini kok proyek triliunan dipakai buat main main, apa tidak tahu uang rakyat dipakai, waktu itu saya tidak protes, RP.11.7 triliun lewat donk uang rakyat itu", ujar Taufik.(News Kompasindo)

KPU tutup mata, ada spanduk salah satu paslon waktu blusukan.

kpu-tutup-mata-ada-spanduk-salah-satu-paslon-waktu-blusukan

News Kompasindo - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thajaja Purnama atau Ahok sore tadi mengunjungi warga Koja, Jakarta Utara. dirinya sempat berdialog dengan sejumlah warga ketika berada di depan alat peraga kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta no urut pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Spanduk dari pasangan calon urut tiga itu dijumpai ketika Ahok sedang mengunjungi rumah warga yang diketahui bernama Suhaeni ( 77 ) yang merupakan warga Koja, Jakarta Utara. saat dirinya sedang berkeliling untuk mengunjungi warga Koja. Ahok juga menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan Suhaeni yang sedang berada di teras rumah. namun Ahok tidak sempat untuk masuk kedalam rumah warga.

"Ibu sakit apa ? ", tanya Ahok kepada Suhaeni di kediamannya di Koja, Jakarta Utara, Jumat ( 24/3/17).

"Sakitnya itu macam macam lah pak, Lutut saya sakit, kolesterol tinggi sama suka buang air juga pak", jawab Suhaeni.

Ahok kemudian mengingatkan Suhaeni agar dapat selalu menjaga kesehatan agar hatinya dapat selalu senang.selain mengingatkan Suhaeni untuk menjaga kesehatan, ahok juga menghimbau agar Suhaeni dapat mengecek kesehatannya di Pukesmas atau Rumah Sakit terdekat.

"Ibu, Selalu jaga kesehatannya ya.selalu cek kesehatan ibu di Pukesma atau rumah sakit ya", imbau Ahok.

"yang terpenting hati ibu bisa senang terus", tutup Ahok.


Sebelumnya Ahok kembali untuk mengunjungi warga lansia yang sakit di Koja. terlihat juga beberapa warga yang secara khusus dikunjungi oleh Ahok. warga yang dikunjungi oleh Ahok diketahui bernama Witri ( 67 ) yang mengalami pengapuran tulang sehingga sudah tidak dapat berjalan.sementara itu, Jaman ( 75 ) juga dikunjungi oleh Ahok. Jaman diketahui menderita Stroke sejal lima tahun yang lalu dan Ahok sempat juga menawarkan untuk menunaikan ibadah haji kepada dirinya.(News Kompasindo)

Partai PDI Perjuangan akan Menurunkan Para Kader di Tanah Air Untuk mendukung Kemenangan Ahok-Djarot

http://newskompasindo.blogspot.co.id/

Newskompasindo - Jakarta - Sehubung dengan Masa Kampanye dari tiap Paslon Dalam Rangka Pilkda DKI Jakarta putara ke dua ini, Partai PDI Perjuangan yang merupakan salah satu Partai pengusung utama dari Paslon nomor Urut 2 itu Yakni Cagub- Cawagub DKI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) serta Djarot Saiful Hidayat kini merencanakan akan amendatangkan Para Kader dari tiap Pimpinan DPRD di Seluruh Indonesia ke Jakarta. 

Charles Honoris Selaku Bendahara Timses Ahok-Djarot Undangan kedatangan para Kader ini bertujuan untuk membahas perihal pemenangan Ahok-Djarot dalam Pilkada Putaran ke dua, Ungkap Charles di Posko Penmenangan Ahok-Djarot di Jl. Ccemara Jakarta Pusat Selasa 907/03/2017).

Bukan hanya itu saja, Charles juga mengatakan dari jumlah 107 anggota DPR RI dari pihak Parpol PDIP, masing-masing memiliki wilayah Pengampuan. Dalam Tiapa kader anggota DPR RI  wajib untuk memastikan Ahok-Djarot untuk unggul didalam wilayahnya sendiri.

" Kader dari PDIP khususnya untuk Pihak DPR RI yang tengah Berpolitisi di Partai Politik PDI Perjuangan, baik itu yang dari DPR RI maupun pihak DPRD wilayah pengampuan. wajib memenangkan paslon didaerahnya contohnya saja bila bertugas di kebon jeruk jadi ya punya andil untuk memenangkan di wilayah kebon jeruk" Ungkapnya.

Tentunya Hal ini dapat mempermudah PDI- Perjuangan dalam melihat serta mengevaluasi dari tiap hasil siara yang masuk yang ada wilayah Jakarta.

Dan Charles juga menyebutkan terkait penghadangan yang kerap kali erjadi pada wilayah JAkarta, Charles Menginformasikan mereka optimis bahwa tersebut tidak akan menggangu yang namnaya Kegiaitan Kampanye Ahok serta Djarot.



"Pihak Kami tidak memiliki kekhawatiran yang sedemikian, Kita akan tetap menghargai serta mengapresiasikan pihak keamanan, Pihak Kepolisian maupun yang berasal dari BAwaslu yang telah tanggap pada hari-hari di putaran pertama yang lalu. Dan dengan adanya keamanan, secara pribadi saya yakin akan jauh lebih baik dalam menanggani hal ini, tegasnya.

Diketahui Saat ini Pihak Paslon yang kini bersisakan 2 pasangan calon yakni dengan nomor Urut dua, Ahok-Djarot serta Nomor Urut tiga Yakni Anies - Sandiaga, sedang melakukan masa kampanye mereka. dan akan berjalan kurang lebih sampai bulan depan. 
Pada Pilkada Putaran kedua ini diharapkan Bahwa siapapun yang nanti terpilih dapat menjadikan kota Jakarta Jauh kebih baik lagi dari sebelummnya.

Kemenangan semakin terbuka, relawan Agus balik dukung Ahok

kemenangan-semakin-terbuka-relawan-agus-balik-dukung-ahok

News Kompasindo - Belasan anggota relawan dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan no urut pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendeklarasikan dukungannya untuk mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan no urut pemilihan dua Basuki Thajaja Purnama atau Ahok - Djarot Saiful Hidayat di Basuki-Djarot Center, Jakarta Pusat, Sabtu ( 4/3/17).

Terlihat anak anak muda yang mengenakan baju kaus hitam bergambar pasangan Agus Harimurti dan Sylviana Murni secara simbolis mengenakan kemeja kotak kotak khas Ahok-Djarot untuk menutupi kaus yang mereka kenakan.

Seorang relawan dari Agus-Sylviana, Angga mengatakan bahwa dirinya beserta teman temannya yang masih remaja itu diajak oleh para kader PDI-P yang ada dilingkungan mereka, Kramat, Senen, Jakarta Pusat untuk mengalihkan bentuk dukungan kepada Ahok-Djarot.

"Kami akan mendukung Ahok dari nomor satu ke dua karena Pak Ahok sendiri sangat bagus kan tuch, enggak pernah salah, ada banyak program tuh, KPJ, penanggulan kali Ciliwung, pokoknya programnya bagus", ujar Angga di Basuki-Djarot Cener, Jakarta Pusat, Sabtu ( 4/3/17).

Sebelumnya Angga juga mengatakan bahwa sebelumnya dia beserta dengan teman temannya di karang taruna mendukung calon gubernur dan wakil gubernur no urut pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada saat putaran pertama dengan ikut mengampanyekan Agus-Sylviana kepada para keluarga,tetangga dan teman teman mereka juga.

Sekarang merekan akan mengalihkan bentuk dukungan dari Agus ke Ahok."Insya Allah nanti bakal bantu supaya semua orang tahu", kata Rangga.

Adapun Koordinatro Basuki-Djarot Center, Sylver Matutina sangat optimis para relawan relawan ini hanyalah sebagian kecil dari para relawan lainnya yang akan segera bergabung dibawah Basuki-Djarot Center.

"Kita tahu ini merupakan kemenangan yang tertunda, bukan ingin jemawa, tetapi sangat memungkinkan banyak pendukung yang bisa bergabung", ujar Sylver.(News Kompasindo)


Mulai Terhitung Jam 00.00 WIB Akun Dari Cagub Cawagub Wajib di Tutup Pesan KPU DKI

http://newskompasindo.blogspot.co.id/

Newskompasindo - Jakarta Seperti yang kita ketahui, setelah acara debat yang dilakukan pada Jumat Semalam, Hari ini akhirinya mejadi hari dimana untuk para cagub-cawagub DKI dalam melakuakn kampanye Pilada DKI 2017 akan ditutup.

Ketiaga Paslon itu harus tau  bahwa sudah tiba saatnya untuk tidak lagi berkampanye, melainkan sudah menjadi kepatutan bagi calon pasangan untuk tidak lagi berkampanye dalam akun medsos dengan tujuan untuk menggalang dukungan serta melakukan kampanye hitam dibelakang. 

Semua nya haruslah sportif dan hari ini diketahui tiga paslon akan menjalani masa tenang pilkada,
Jadi besok sejak dimulaiya dari pukul 00.00 WIN merka sudah haris diwajibkan menutup akunnya. timpal anggota KPU DKI Betty Epinslon saat dihubungi pada Sabtu (11/2/2017). 

 
Dan Untuk Akun Medsos yang nantinya akan ditutup merupakan akun pribadi yang resmi sudah terdaftar di KPU DKI. Namun Pihak Paslon juga ditentang untuk tidak mengadakan penulisan ataupun mengunggahan.



Sedangkan untuk tim Bawaslu dari DKi akan tetap melakukan upaya pemantauan apakah ada unsur terkait pelanggaran.

Dan intinya pihak Pasagan Cagub-Cawagub yang akan mengusungkan diri menjalankan sistem pemerintahan Indoneisa itu tetap tidakdiperbolekan dalam menulis kata-kata ataupun menggungah hal-hal yang berkaitan dengn Jejaring Sosial.

Puihaknya juga akan terus menatau aksi dari perkembangan yang ada dan menilai apabila ada indikasi pelnaggaran atapu apa.

Tim Calon Pasangan diperizinkan untuk menggunakan Akum Medsos Pribadi namun  menyangkut akun resmi yang telah didaftarkan tidak bole dipakai, tegasnya kembali

Berikut ini dihadirkan daftar dari  akun resmi Cagub dan Cawagub DKI Jakarta yang telah dilaporkan serta didaftarkan ke KPU DKI :

1. Nama Paslon =  Agus Yudhoyono - Sylviana Murni
untuk akun Twitter =  @agussylviDKI
untuk akun Facebook = AgusSylviForDKI1
untuk akun Instagram = @agussylvidki

2. Nama Paslon = Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat
untuk akun Twitter = @AhokDjarot
untuk akun Facebook = AhokDjarot
untuk akun Instagram = @AhokDjarot

3. Nama paslon  = Anies Baswedan - Sandiaga Uno
untuk akun Twitter = twitter.com/jktmajubersama
twitter.com/aniesbaswedan
twitter.com/relawananies
twitter.com/suaraanies
twitter.com/sandiuno

akun Facebook = facebook.com/jakartamajubersama
facebook.com/aniesbaswedan
facebook.com/suaraanies
facebook.com/relawananies
facebook.com/SandiSUno

akun Instagram = instagram.com/jakartamajubersama
instagram.com/aniesbaswedan
instagram.com/sandiuno
instagram.com/relawananies

akun Website =  jakartamajubersama.com



*Sumber Detik

Telak, Ahok terkam habis semua lawannya di Debat Pilgub

Telak, Ahok terkam habis semua lawannya di Debat Pilgub

News Kompasindo - Calon gubernur DKI Jakarta dengan no urut 2, Basuki Thajaja Purnama alias Ahok melontarkan kritik kepda Cagub dengan no urut 3 Anies Baswedan serta Cawagub dengan no urut 1 Sylviana Murni.

Ahok menyebutkan bahwa Sylviana Murni tidak paham akan aturan keuangan. hal itu dikatakan Ahok saat menanggapi program Calon Gubernur dengan no urut satu yang ingin mengeluarkan kartu 1 Jakarta yang disampaikan oleh Sylviana Murni.

Menurut Ahok, program yang disampaikan oleh calon wakil gubernur Sylviana Murni sangat bertentangan dengan aturan keuangan. selain itu, program itu juga dianggap seakan mencopy pada program yang sudah dia keluarkan sebelumnya pada tahun 2016 lalu.

"Kami sudah meluncurkan bersama dengan Bank Indonesia pada juni tahun lalu. Namanya kartunya itu Jakarta one. namanya kartu non tunai, dan kartu non tunai ini tidak bisa sembarangan nama tanpa adanya persetujuan dari pihak bank Indonesia", ucap Ahok di dalam debat publik pertama cagub dan wacagub yang diselengarakan oleh pihak KPU DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jumat ( 13/1/17).

"Jadi saya sangat binggung bagaimana pasangan no urut satu mengeluarkan program, ide-ide yang sebenarnya sangat bertentangan dengan aturan keuangan", tegas Ahok.

Menanggapi hal itu, Sylvi mengatakan bahwa kartu yang telah dikeluarkan oleh Ahok sampai saat ini belum terealisasi. karena itu, menurutnya, dia ingin mengeluarkan kartu tersebut untuk yang lebih baik. bahkan dia mengaku telah menyiapkan aplikasinya. kartu itu dinilai lebih bermutu dari kartu Jakarta One yang dikeluarkan oleh Ahok.

"Bicara mengenai kartu Jakarta pintar disini, baik KJS, transportasi, serta ATM, dan yang paling penting kita itu tidak repot, serta semua data ada disini", Ucap Sylvi.

"Kami berkomitmen bahwa kartu Jakarta One ini tidak hanya dikeluarkan tapi dilakukan direalisasikan. bukan sekadar mengeluarkan dan di ekspose di media sosial, tapi tidak berguna", Sindir Sylvi seraya memperlihatkan contoh Kartu Jakarta One.

Tidak mau kalah, Ahok kembali menyerang Sylvi, menurut Ahok, Kartu Jakarta One hanya soal mencetak nya saja, sehingga dianggap belum maksimal.

"Itu yang saya sampaikan, saya bilang pasangan nomor 1 ini kelihatan tidak mengerti aturan tentang keuangan. kita bekerja sama dengan pihak OJK juga. kenapa kartu Jakarta one itu sudah jalan. itu soal cetak saja. kenapa BI memberikan Ijin kepada kami? sebab kami sudah ada databasenya. Bank bank yang lain sudah MoU dengan kami. semuanya respon. datanya ada di Kominfo, jadi saya kira kurang ngerti aturannya", imbuh Ahok.

Selain mengkritik Sylvi, Ahok juga menyindir pasangan dengan no urut 3 Anies Baswedan. Ahok menilai Anies hanya jago teori dan retorika. Anies dinilai lebih cocok menjadi dosen oleh Ahok.

Hal itu dikatakan Ahok saat menjawab pertanyaan Anies yang menyampaikan bahwa pembangunan dengan kualitas manusia sangat penting. bukan sekadar fokus pada bendda benda mati saja. yang inddah di foto dan dapat diperlihatkan ke masyarakat.

"Didalam misi dan Visi program kami. apa yang telah kami sampaikan pasangan nomor urut tiga, itu bukan suatu strategi. tapi kebijakan. kebijakan kami, apapun yang dipikirkan,dirancang, dianggarkan, perut, otak  dan dompet warga DKI", ujar Ahok

Menurut Ahok, anak anak tidak akan bisa ke sekolah atau beribadah kalu tempatnya banjir sampai tiga minggu. karena masalah itulah dirinya membangun fisik.


"Ketika kita melihat taman, pemandangannya yang indah, ini memang benda mati. tapi di kaji. makanya kalau kita hanya mengatakan membangun,membangun,membangun manusia, tidak ada bangun benda matinya. itu namanya hanya teori, mengajar jadi dosen di kampus. itu ya terori. cuma ngomong saya mau bangun ini bangun itu, tapi tidak ada action", sindir Ahok. ( News Kompasindo )

Kampanye hitam dalam penyelengaraan Pilkada DKI 2017

Kampanye hitam dalam penyelengaraan Pilkada DKI 2017

News Kompasindo - Pemilik rumah yang sebelumnya ditempeli stiker Paslon dengan no urut 1 Agus-Sylvi, Tetty Pataresia dimintai keterangan oleh pihak Panwas Kota Jakarta Timur sebagai saksi.

Ketua Panwas Kota Administrasi Jakarta Timur Skhroji pun memberikan sejumlah pertanyaan terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu calon.

Pemeriksaan dilakukan di Kelurahan Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur. Sakhroji menyampaikan, surat penggilan dari pihak Panwas terkait pemeriksaan saksi baru diterimanya pada selasa kemaren (3/1/17) siang. Didalam pemeriksaan oleh Panwas tersebut, Tetty menjelaskan pada awalnya pada 29 desember 2016 kemaren sekitar jam 10.00 Wib ada dua orang Ibu yang mendatangi kediamannya. alasan kedatangan kedua ibu adalah untuk mendata Pilkada yang akan berlangsung.

"Sekitar jam 10-an, Ibu Ibu Jumantik ada datang ya dua orang. datang kerumah untuk keperluan mendata untuk pilkada nanti. saya masih di dalam rumah, anak saya memanggil saya 'Bunda itu ada ibu ibu yang itu', saya masih didalam rumah, Kemudian anak saya memanggil saya karena ada dua ibu" kata tetty.

Setelah Tetty keluar dari dalam, ternyata kedua ibu itu mengatakan akan mendata pemilih untuk pilkada nanti. salah seorang ibu memyiapkan formulir yang berwarna kuning.

"Setelah dilakukan pencatatan nama jumlah pemilih, kemudian ibu itu menyobek kertas yang ada dibelakang, ternyata itu stiker bergambar Paslon dengan no urut 1 ( Agus-Sylvi ). ibu ibu itu mengatakan 'Pasang ya, bu'. kemudian dia menyuruh yang pakai jilbab untuk memasanganya" terang Tetty.

"Ihh, saya mah ngak milih dia lagi, saya sempat bercanda. Saya mah pilihnya Ahok. saya tidak pilih anaknya pepo yang emaknya galak"jelasnya kembali.

Kemudian Sakhroji kembali menanyakan apakah saksi mengenal dengan kedua orang yang telah mendatangi rumah nya untuk melakukan pendataan."apakah saudara sering melihat orang yang ngedata itu?"tanya Skhroji.

"Saya kenal dia itu sebagai petugas Jumantik. Makanya saya tanya, mau periksa jentik ? dijawabnya bukan" jawab tetty

Sebelumnya protes dari Tetty sempat menjadi viral di media sosial seperti Facebook sebab rumahnya ditempeli stiker salah satu pasangan calon. Curhatan nya dibeberkan melalui akun facebook Pataresia Tetty pada kamis (29/12/16) yang lalu. protes dari Tetty tersebut hingga sabtu (31/12/16) yang lalu sudah dibagikan oleh pengguna media sosial sebanyak 4.326 kali.


Tety bercerita bahwa dia telah didatanggi oleh perempuan yang mengaku petugas dari kelurahan yang datang ntuk pendataan pemilih pada Pilgub DKI 2017. padahal Tetty dan sang ayah sudah didata oleh pihak KPU sebulan yang lalu serta mendapat stiker sebagi bukti telah terdaftar sebagai pemilih resmi.

Beredar di Facebook Protes dari warga pendukung Ahok yang rumah nya dipasang Sticker Agus-Sylvi


News Kompasindo - Di media sosial seperti facebook sedang viral tentang adanya pendataan dari pihak Kelurahan yang datang kerumah warga yang berujung dengan pemasangan stiker dari salah satu pasangan Cagub dan Wacagub DKI Jakarta.

Pemilik akun yang diketahui bernama Pataresia Tetty menuliskan, dia didatangi oleh petugas yang datang dari Kelurahan dan bermaksud untuk mendata, padahal menurutnya sebelumnya pihak Kelurahan sudah mendata rumahnya sebulan yang lalu.

Adapun cuitan di Facebook Pateresia Tetty "A-ha...barusan eike didatangi petugas dari kelurahan buat ngedata pemilih paslon buat Pilkada nanti.padahal sebulan yang lalu gue sudah didata dan sudah dapet sticker tanda bahwa gue sudah terdaftar sebagai pemilih resmi. nah yang barusan dateng dari kelurahan itu ibu-ibu.mencatat jumlah pemilih dikeluarga gue. kebetulan cuma ada 2 yaitu gue dan bokap gue sesuai dengan data yang tercantum dikartu keluarga.doi catet nama gue dan nama bokap dibalik sticker, lalu setelah bagian belakang sticker yang berisi data gue dan nama bokap dilepas, sticker itu ditempel dikaca jendela gue.mau tahu tu sticker gambar siapa? ternyata itu sticker gambar pasangan Calon no 1. lalu terjadilah percakapan seperti ini :

Gue : " Ishh...Ibu saya mah pilih Ahok, bukan anaknya si pepo yang emaknya galak ini".

Petugas ( sambil ketawa ) :" yahh ini mah saya cuma ngejalani tugas aja buat ngedata.soal nanti ibu mau pilih siapa tuch mah hak Ibu".

Gue :"Lha klo ketahuan Bawaslu ini bisa dianggap pelanggaran loh, soalnya Ibu sudah ngedata warga dengan mencatat nama pemilih dibalik sticker paslon 1, seolah olah warga tersebut adalah pendukung paslon yang ini".

Petugas :"akh gak gitu juga kali bu, orang saya cuma disuruh mencatat nama nama pemilih nanti aja kog".

Cerita tentang penempelan sticker dari salah satu pasangan ini sudah beredar di facebook pada tanggal 29 Desember 2016 kemarin.

Petugas pendataan juga memberikan brosur serta kalender yang bergambarkan pasangan dari Calon Gubernur dan Wakil Calon Gubernur DKI Jakarta Agus - Sylvi.

Tim Pasangan dari tim pemenangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus-Sylvi mengaku tidak mengetahui masalah pendataan dan penempelan sticker seperti yang diceritakan oleh Pataresia Tetty melalui jejaring sosial Facebook.

Juru bicara dari tim pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus-Sylvi mengaku akan menindak lanjuti informasi yang beredar.

"kami belum mengetahui hal itu, tapi akan segera kami cross-check. tapi kalau data pemilih ada mekanisme kita dapat informasi berapa jumlah warga pemilih KPUD, itu tim yang akan cross-check" Ujar Rico Rustombi.

Rico menjelaskan bahwa koordinator wilayah dari tim pemenangan Agus-Sylvi hanya mendata jumlah pemilih tetap yang ada di Jakarta yang didapat dari KPUD DKI Jakarta.


Sementara berdasarkan pengamatan dirumah  Tetty di kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur tampak terdapat sticker yang menjadi viral di media sosial facebook tersebut. dari informasi yang didapat diketahui bahwa petugas pendata merupakan warga yang masih 1 RT dengan Tetty.

Dok News Kompasindo
 

Copyright © 2017. Newskompasindo - All Rights Reserved

Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet