Popular Posts

Jokowi Berpesan Kepada Dunia Tentang Kondisi Bali Telah Aman dari Erupsi Gunung Agung

Jokowi Berpesan Kepada Dunia Tentang Kondisi Bali Telah Aman dari Erupsi Gunung Agung

News Kompasindo - Presiden Joko Widodo ingin menyampaikan pesan kepada wisatawan dan kepada dunia. Bali aman pasca erupsi Gunung Agung. Dia juga mencabut status tanggap darurat.

"Kenapa kita adakan rapat terbatas di Bali ya untuk menyampaikan kepada turis dan wisatawan serta dunia bahwa Bali aman. Kita harapkan target turis di Indonesia, utamanya Bali, sesuai target yang kita tentukan," ujar Jokowi setelah rapat terbatas Kabinet Kerja di Werdhapura Hotel, Sanur, Bali, Jumat (22/12/2017) malam.

Presiden ke-7 Indonesia ini menilai perlunya pemberitaan Bali yang telah aman. Walau cuma beberapa jam berkeliling, Jokowi menilai tidak ada kekhawatiran dari para turis domestik dan asing yang sudah berada di Bali.

"Ya beritakanlah yang baik mengenai Bali. Seperti tadi di Pantai Kuta ramai sekali, di kafe-kafe juga ramai. Pak Gubernur (Made Mangku Pastika) dan juga BNPB menyampaikan bahwa yang 8 atau 10 km dari kawah saja yang itu dalam posisi awas. Jadi jangan digambarkan seluruh Provinsi Bali," terang Jokowi.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menggelar rapat terbatas Kabinet Kerja di Bali. Hasil rapat tersebut memutuskan status tanggap darurat Gunung Agung dicabut.

Pencabutan tanggap darurat ini tidak mengubah status awas Gunung Agung dengan zona bahaya radius 8 hingga 10 km dari kawah. Pencabutan status tanggap darurat juga tidak menghentikan penyaluran bantuan kepada lebih dari 70.000 pengungsi. (News Kompasindo)

Damayanti Diperiksa KPK Selama 12 Jam

Damayanti Diperiksa KPK Selama 12 Jam

News Kompasindo - KPK memeriksa Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen DPR Damayanti selama 12 jam lebih. Dia diperiksa tentang tanda tangan yang dibubuhkan dalam absennya Setya Novanto dari pemeriksaan KPK dengan alasan belum mengantongi izin Presiden.

"Kita menanyakan terkait surat yang ditandatangani oleh Plt Sekjen itu terkait dengan pemeriksaan SN (Setya Novanto) pada saat itu. Saya dengar itu yang didalami juga oleh penyelidik," tutur Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan di kantornya, Jln Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).

Surat itu dikirim dengan kop Biro Kesetjenan dan Badan Keahlian DPR dengan tanda tangan Damayanti. Surat ditandatangani dan dikirim pada 6 November, saat Novanto semestinya memenuhi panggilan KPK sebagai saksi kasus e-KTP atas tersangka Dirut PT Quadra Solution, Anang Sugiana Sudihardjo. Tapi, Febri menegaskan, KPK belum sampai menyelidiki indikasi perintangan penyelidikan dalam kejadian itu.

"Kita belum ada kesimpulan Pasal 21 (Undang-Undang Tipikor soal obstruction of justice). Karena memang belum ada proses pendalaman hal itu. KPK fokus pokok perkara (dugaan korupsi e-KTP). Pokok perkara wajib dilakukan secara hati-hati, juga energi dibutuhkan sangat besar menangani sebuah kasus korupsi," tambahnya.

Surat itu berisikan ketidaksediaan Novanto diperiksa sebelum KPK mengantongi izin Presiden. Izin Presiden itu disebut berpedoman pada Undang-Undang MD3 Pasal 245 ayat 1.

Selain soal surat tersebut, penyelidik KPK, disebut Febri, menelusuri tugas dan wewenang Sekjen DPR, terutama terkait administrasi. Contoh sederhananya dimulai dari pengangkatan anggota DPR yang diproses KPK.

"Kalau kita mendalami proses administrasi, kita lihat itu administrasi di DPR sesuai tugas Sekjen yang terjadi dalam rentang waktu saat proyek e-KTP dibahas sebelumnya. Jadi bukan rentang waktu saat ini. Makanya butuh konfirmasi pengecekan data dan pemeriksaan beberapa informasi yang diketahui yang bersangkutan," jelas Febri.

Damayanti, usai diperiksa, sebelumnya mengaku dimintai keterangan soal administrasi di DPR. Spesifiknya tentang surat keputusan untuk penempatan komisi. Dia juga berkata sempat ditanyai beberapa perihal surat absen Novanto dari pemeriksaan KPK.

Mengenai lamanya pemeriksaan, pelaksana tugas yang menggantikan Achmad Djuned sejak 1 Oktober lalu itu menyebutkan ada banyak berkas yang harus diperiksa bersama penyelidik KPK. "Banyak berkas yang harus diperiksa bersama," pungkasnya. (News Kompasindo)

Pengusaha Made Oka Bungkam Diperiksa KPK soal Setya Novanto

Pengusaha Made Oka Bungkam Diperiksa KPK soal Setya Novanto

News Kompasindo - Pengusaha Made Oka Masagung cuma diam usai menjalani pemeriksaan KPK. Dia diperiksa soal Setya Novanto dalam pusaran kasus korupsi e-KTP.

Made Oka ditemani seseorang berbaju batik dan belum mau memberikan keterangan apa pun. Tangannya mengisyaratkan menolak untuk berbicara. 

Made langsung bergegas menaiki mobil Camry putih B-1054-SAI yang telah menunggu di seberang jalan KPK.

Dalam daftar jadwal pemeriksaan hari ini, KPK tidak mencantumkan nama saksi yang sedianya mau diperiksa untuk tersangka Ketua DPR Setya Novanto. Terkait kasus e-KTP, cuma tiga saksi untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo yang tertulis. Salah satunya istri Novanto, Deisti Astriani Tagor.

Dalam persidangan, jaksa pada KPK menyelidiki hubungan pengusaha Made Oka Masagung dengan Ketua DPR Setya Novanto. Salah satunya awal perkenalan Made Oka dengan Setya Novanto. Made Oka mengaku kenal dekat Setya Novanto saat di PT Gunung Agung. Saat itu, Setya Novanto menjabat salah satu Dirut dan dirinya menjabat komisaris.

"Sewaktu Novanto menjabat Dirut PT Gunung Agung," tutur Made Oka saat sidang e-KTP dengan terdakwa Andi Agustinus di Pengadilan Tipikor, Jln Bungur Besar Raya, Jakarta, Jumat (10/11).

Novanto kini mendekam di rumah tahanan Kelas I KPK Cabang Jaktim atau di gedung baru KPK. Dia menjalani masa 20 hari tahanan terhitung dari tanggal 19 November 2017.

KPK menerbitkan surat perintah penyelidikan atas Novanto tangal 31 Oktober 2017. Novanto selaku anggota DPR disangka bersama-sama dengan Anang Sugiana Sudihardjo, Andi Agustinus, Irman, dan Sugiharto menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi soal proyek pengadaan e-KTP.

Novanto dijerat lembaga antirasuah dengan Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (News Kompasindo)

Heboh Benda Mencurigakan di Jln Juanda Medan

Heboh Benda Mencurigakan di Jln Juanda Medan

News Kompasindo - Sebuah benda mencurigakan ditemukan di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Anggota Jinak Bom Den Gegana Sat Brimob Polda Sumut diturunkan ke lapangan dan mengeceknya.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting menyebutkan, temuan benda itu pada Minggu (19/11/2017) di Jln Juanda, Kota Medan, tepatnya dekat warung baso. 

Pihak kepolisian yang mendapatkan informasi itu kemudian menuju ke lokasi. Beberapa peralatan serta X-Ray disediakan untuk mengecek benda itu.

Usai dilakukan pengecekan, benda tersebut berisi alat terapi pijat.

"Ada temuan benda berupa tas mencurigakan. Setelah di X-Ray oleh operator, hasilnya ternyata benda pemanas atau alat terapi pijat. Tidak mengandung bahan peledak," ujar Rina dalam keterangannya.

Rina mengungkapkan, benda tersebut dibuang di pinggir jalan oleh pemiliknya karena telah rusak. "Diduga barang tersebut sudah tidak berfungsi dan dibuang oleh pemiliknya," pungkasnya. (News Kompasindo)

Aparat Terluka Akibat Barbut Petasan Meledak

Aparat Terluka Akibat Barbut Petasan Meledak

News Kompasindo - Anggota Polres Pasuruan Kota berinisial AD terluka ketika mengamankan barang bukti petasan banting, meledak. Korban AD mengalami luka-luka di jari manis, jari tengah, lengan dan kaki kanannya.

"Iya, salah satu anggota terluka di jari manis dan jari tengah lengan kanan beserta kaki kanannya," tutur Kasubbag Humas Polresta Pasuruan AKP Endy Purwanto saat ditemui di kantornya Jln Gajah Mada Pasuruan, Selasa (14/11/2017).

Korban, jelas dia, kemudian dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RSUD dr R Soedarsono. Setelah mendapatkan perawatan awal, kemudian dirujuk ke RS Persada Malang.

"Jadi korban terluka dalam tugas. Rencananya, usai mendapatkan barang bukti awal, petugas akan berusaha memancing dan membeli lagi, kemudian digerebek," jelas Endy.

Meski terjadi kecelakaan, penyelidikan kasus pembuatan petasan terus dilanjutkan. Petugas terus bekerja mengumpulkan barbut untuk mengamankan pelaku pembuat petasan. (News Kompasindo)

Bandara Juanda Gagalkan Penyelundupan Ular Berbisa

Bandara Juanda Gagalkan Penyelundupan Ular Berbisa

News Kompasindo - Penyelundupan 14 ekor ular ke Belanda lewat Bandara Juanda digagalkan. Binatang berbisa itu dimasukkan dua speaker yang dikemas dalam kardus.

"Penggagalan ini berawal dari informasi yang diperoleh dari Juanda Mail Processing Centre (MPC) bahwa terdapat paket yang mencurigakan. Setelah diperiksa petugas karantina Surabaya, ditemukan ular yang dimasukkan di dalam 2 speaker yang dikemas dalam kardus," tutur Koordinator Bidang Karantina Hewan di Bandara Juanda drh Kundoro, Kamis (9/11/2017).

Modus penyelundupan tersebut berbeda dibandingkan modus penyelundupan ular yang juga berhasil digagalkan. Sebelumnya, Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya menggagalkan penyelundupan belasan anak ular berbahaya asal Flores yang mau diselundupkan ke Afrika. Modusnya adalah dengan cara dimasukkan ke boneka minion dan dimasukkan ke kotak berisi mie instan. 

"Modus penyelundupan ini sedikit berbeda dari modus sebelumnya, yakni dimasukkan dalam boneka anak-anak (Minion)," kata Kundoro.

Kundoro menyebutkan kalau 14 ular tersebut termasuk dalam 2 jenis ular yang berbisa dan mematikan di Indonesia. Sebanyak 9 ekor ular diidentifikasi sebagai Ular Anang/Lanang atau King Cobra (Ophiophagus hannah) dan 5 ekor ular lainnya diidentifikasi sebagai Ular Kapak Hijau atau Indonesian Pit Viper (Trimeresurus hageni/Parias hageni).

"Ular Anang merupakan ular berbisa terpanjang di dunia dengan panjang tubuh ular dewasa secara keseluruhan mencapai sekitar 5,7 meter. Ular yang menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) 3.1, status konservasinya termasuk dalam kategori rentan," terang Kundoro.

Kundoro menjelaskan ular anang termasuk spesies endemik di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Bali. Sementara ular Kapak Hijau merupakan spesies endemik yang biasanya hidup di pulau Sumatera.

"Saat ini ular-ular itu ditahan di Instalasi Karantina Hewan (IKH) Juanda. Karena pengirimannya belum memenuhi persyaratan seperti yang tercantum dalam UU No. 16 tahun 1992, tanpa dilengkapi dengan sertifikat kesehatan dari daerah asal dan tidak dilaporkan serta diserahkan kepada petugas karantina untuk dilakukan tindakan karantina," tutup Kundoro. (News Kompasindo)

Bupati Trenggalek Minta Spanduk Bergambar Dirinya dan Khofifah Diturunkan

Bupati Trenggalek Minta Spanduk Bergambar Dirinya dan Khofifah Diturunkan

News Kompasindo - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak meminta sejumlah spanduk bertuliskan Kopdar Lintas Milenial dengan gambar Khofifah dan Emil di beberapa kota di Jatim diturunkan. Emil mengaku pemasangan spanduk itu tanpa seizin dirinya, bahkan dia menduga juga tidak ada izin dari pihak Khofifah Indar Parawansa langsung. 

"Saya minta turunkan. Menjaga nama baik ibu khofifah yang lagi melakukan penelaahan. Saya tidak tahu siapa yang memasang," ujarnya kepada tribunnews, Sabtu (4/11/2017) 

Menurutnya, spanduk itu rawan menjadi multi tafsir antara mewakili aspirasi masyarakat dengan manuver politik. Sehingga dia bersikukuh supaya diturunkan secepatnya. 

Lebih lanjut Emil menambahkan , meski cuma gambar tanpa menyertakan nama secara jelas, tapi pihaknya beranggapan spanduk tersebut berpotensi disalahartikan. Terlebih menyangkut anonim Kopdar yang terpampang jelas dalam bentangan spanduk. 

"Ini banner di Mojokerto membawa dampak negatif kepada Bu Khofifah, Ini fait accompli kan tidak enak," tambahnya.

Orang nomor satu di Trenggalek ini mengaku, sampai saat ini belum ada komunikasi yang serius terkait pinangan menjadi pendamping Khofifah dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2018. (News Kompasindo)

Kepolisian Tak Tahan Penyebar Meme Novanto yang Berstatus Tersangka

Kepolisian Tak Tahan Penyebar Meme Novanto yang Berstatus Tersangka

News Kompasindo - Kepolisian tidak melakukan penahanan terhadap DN, salah satu penyebar meme Setya Novanto. Dia sudah berstatus tersangka atas laporan tim pengacara Novanto dengan tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik melalui meme.

"Kami tidak melakukan penahanan, namun berdasarkan Pasal 27 ayat 3 ancaman hukuman di bawah 5 tahun. Masih terus dalam pemeriksaan," tutur Kasubdit 2 Siber Bareskrim Mabes Polri Kombes Asep Safrudin di Gedung Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim, Cideng, Tanah Abang, Jakpus, Rabu (1/11/2017).

DN diciduk di kediamannya di daerah Tangerang pada Selasa (31/10) pukul 22.30 WIB. Barang bukti yang dibawa serta yaitu satu tablet Samsung, satu simcard Simpati, dan satu memory card.

"Ditangkap lantaran penyebaran berita bohong dan fitnah," tutur Asep.

Asep menyebutkan ada beberapa akun yang ditelisik. Tapi, baru seorang saja yang ditetapkan sebagai tersangka.

Dari pemeriksaan awal, menurut Asep, DN mengaku alasannya pribadi. Asep menyebut tidak ada alasan sebagai orang suruhan atau bayaran terhadap DN.

"Sampai sekarang masih didalami terus, meskipun keterangan sementaranya yang bersangkutan menyampaikan hanya iseng," tutur Asep.

Selain itu, Asep mengaku masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku lainnya. Tapi dia belum mau menyebutkan siapa saja terduga pelaku itu.

"Masih ada beberapa yang dilakukan pengejaran. Saya tidak usah sebutkan di mana lokasinya dan apa akun-akunnya," tutur Asep.

Sementara untuk DN, dia dikenakan sanksi dengan Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang ITE soal Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik serta Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP. (News Kompasindo)

Cak Imin Besuk Ahok di Mako Brimob

Cak Imin Besuk Ahok di Mako Brimob


News Kompasindo - Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hari ini menemui Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Mako Brimob, Depok, Jabar. Cak Imin juga ditemani sejumlah elite PKB.

"Tadi siang sekitar jam 14.00 WIB, Cak Imin memang besuk Ahok di Mako Brimob," tutur Wakil Bendahara Umum PKB Bambang Susanto ketika dikonfirmasi, Jumat (27/10/2017).

Dalam foto yang diterima tribunnews, terlihat Cak Imin memakai kemeja batik. Sedangkan, Ahok berpenampilan santai dengan kaos polo.

Bambang, yang ikut dalam pertemuan, mengutarakan Ahok dalam kondisi sehat. Tidak ada topik pembicaraan serius yang dibahas.

"Ahok sehat dan pertemuan berjalan hangat. Mereka berbincang hal yang ringan-ringan saja," tambahnya.

Pertemuan antara Cak Imin dengan Ahok berjalan 45 menit. Menurut Bambang, tidak ada rencana khusus untuk membesuk Ahok hari ini.

Pertemuan berjalan cepat dan berbincang hal hal ringan. Kira-kira sekitar 45 menit," pungkas Bambang. (News Kompasindo)

RS Polri Identifikasi DNA Korban Ledakan Petasan

RS Polri Identifikasi DNA Korban Ledakan Petasan

News Kompasindo - RS Polri langsung melakukan identifikasi terhadap mayat korban ledakan pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. RS Polri telah mengambil data antemortem berupa sampel DNA.

Kepala RS Polri Brigjen Didi Agus menyebutkan pihaknya telah mengambil tujuh sampel DNA dari 11 anggota keluarga yang datang.

"Kegiatan antemortem ya masih terus berlanjut, sementara baru ada 11 orang yang datang dan 7 telah kita ambil sampel DNA-nya. Kita jelaskan juga proses identifikasi ini memerlukan waktu yang agak lama daripada biasanya lantaran kondisi jenazahnya," ujar Didi saat ditemui di lokasi, Kramat Jati, Jaktim, Kamis (26/10/2017).

Dia mengungkapkan petugas kesulitan mengidentifikasi jasad korban lewat sidik jari. RS Polri akan mengandalkan pemeriksaan DNA korban. Sampel ini akan dibandingkan dengan DNA keluarga korban, seperti anak dan orang tuanya.

RS Polri akan terus menambah sampel DNA dari pihak korban. Untuk memudahkan komunikasi, RS Polri juga menyiapkan call center.

Proses identifikasi ini diharapkan selesai dalam waktu seminggu. Didi mengutarakan lama waktu identifikasi tergantung respons pihak keluarga korban untuk bisa diambil sampel DNA-nya.

"Kurang-lebih, bukan cuma tergantung dari korban, tapi juga dari keluarga, semakin cepat dari keluarga. Mungkin 1-7 hari. Jadi nanti hasil dari DNA dari pihak pembanding dari korban dan keluarga akan dicocokkan yang teridentifikasi dulu yang diberikan," katanya.

Didi menyatakan RS Polri bisa menampung jasad 47 korban kebakaran. RS Polri, menurutnya, bisa menampung lebih dari 80 jasad dengan suhu penyimpanan hingga dengan 20 derajat Celcius. (News Kompasindo)

Rumah Dinas Sandiaga Bisa untuk Pengajian dan Kebaktian

Rumah Dinas Sandiaga Bisa untuk Pengajian dan Kebaktian

News Kompasindo - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mempersilakan rumah dinasnya digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan keagamaan juga dapat dilakukan, termasuk pengajian dan kebaktian. 

"Untuk majelis taklim kita mulai dari diri sendiri. Rumah dinas wakil gubernur telah dibuka 24/7 untuk kegiatan majelis taklim dan untuk kegiatan masyarakat yang perlu menggunakannya," lanjutnya.

Pengajian agama Islam yang diadakan majelis taklim akan digelar di rumah dinas. Kebaktian oleh Umat Nasrani juga bisa dilakukan di rumah yang beralamat di Jln Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan itu.

"Juga teman-teman yang hari Minggu mau kebaktian, karena ini rumah rakyat, milik bersama. Kalau mau ada yang kegiatan tidak ada tempatnya bisa pakai di rumah dinas," ujar Sandi.

Sejauh ini, Rumah Dinas itu pernah dipakai untuk pengajian pada 17 Oktober kemarin. Pengajian tersebut diselenggarakan tim relawan Anies dan Sandiaga.

Sandiaga tidak menempati Rumah Dinas itu. Dia memilih menetap di rumahnya yang beralamat di Jln Pulo Bangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (News Kompasindo)

Kepala Kapolresta Pekanbaru Bocor Terkena Lemparan Batu Karena Demo Mahasiswa

Kepala Kapolresta Pekanbaru Bocor Terkena Lemparan Batu Karena Demo Mahasiswa

News Kompasindo - Demo mahasiswa di gedung DPRD Riau diwarnai aksi ricuh. Kepala Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto bocor terkena lemparan batu.

Demo tersebut digelar di depan gedung DPRD Riau, Jln Sudirman, Pekanbaru, Jumat (20/10/2017) sekitar jam 15.30 WIB. Seratusan mahasiswa dari sejumlah kampus di Pekanbaru menggelar unjuk rasa berhubungan dengan kinerja Presiden Jokowi.

Unjuk rasa yang awalnya damai akhirnya ricuh. Diduga ini berawal dari desakan mahasiswa yang mau masuk ke gedung Dewan. Pihak personil keamanan menjaga mahasiswa tidak masuk.

Aksi dorong-dorongan antara personil dengan mahasiswa pun akhirnya terjadi. Tidak jelas siapa yang memulainya, aksi lemparan batu juga terjadi.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto, yang terjun langsung ke lokasi demo, ikut menjadi sasaran. Batu lemparan dari kelompok mahasiswa mengenai kepalanya. Darah segar mengucur.

"Kalau tidak salah, saat ini Kapolresta sedang dirawat di RS Safira akibat kepalanya terluka lemparan batu," ujar Waka Polresta Pekanbaru AKBP Edy Sumardi kepada detikcom.

Saat ini lokasi demo mahasiswa dijaga ketat Brimob Polda Riau. Hingga jam 17.30 WIB, sejumlah mahasiswa masih berkumpul di depan gedung DPRD Riau. (News Kompasindo)

Tito Minta Anggota yang Maju Pilkada Mundur dari Kepolisian

Tito Minta Anggota yang Maju Pilkada Mundur dari Kepolisian

News Kompasindo - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberi pandangannya atas niatan beberapa anggotanya yang hendak maju di Pilkada serentak 2018. Tito mengutarakan bagi anggota yang mau maju sebagai kepala daerah, sebaiknya mengundurkan diri. 

"Jika seandainya memang yakin mau maju, tidak ada salahnya untuk as soon as possible selesai secepat mungkin. Sudah yakin, ya mundur saja," ujar Tito di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Tito lalu menyebutkan nama anggotanya yang mau maju di Pilkada mendatang. Saran Kapolri, yang bersangkutan sebaiknya mengundurkan diri untuk menghindari anggapan penyalahgunaan kewenangan

"Yang saya tahu baru Kakor Brimob (Irjen Murad Ismail) yang mau mencalonkan Gubernur Maluku," ujarnya. 

Tito mengungkapkan, tahapan penetapan pasangan calon di Pilkada dimulai pada Februari 2018 mendatang. Tito mengatakan sebelum tahapan itu, anggota yang memiliki niat masih boleh berkarier di Polri. 

"Sebelum Februari awal mereka masih boleh menjadi anggota polisi. Tapi saya berharap supaya tidak ada conflict of interest sebagai anggota Polri, jika memang sudah yakin mau maju lebih baik mengundurkan diri," tambah Tito. 

"Menurut aturan, dia tidak menjadi anggota Polri itu, pengunduran diri, kalau telah ditetapkan. Jadi kalau ditetapkan tidak boleh dia menjadi anggota polisi, yaitu awal Februari," terang Tito. 

Tito juga menjamin Polri netral dalam Pilkada mendatang. Menurutnya, sikap tersebut diambil atas perintah Presiden Jokowi. 

"Yang jelasnya ini perintah presiden posisi netral, perintah kapolri posisi netral, Kapolda saya perintahkan netral, semua. Jadi kalau nanti ada yang berkontestasi anggota Polri, silakan pakai mekanisme partai yang ada karena Polri tidak berpolitik praktis, bersikap netral. Kita tidak akan ikut campur kepada upaya memenangkan anggota Polri ikut Pilkada. Itu urusan mereka," tutupnya. (News Kompasindo)

Memori Djarot Tentang Ahok Saat Peresmian RPTRA Kalijodo

Memori Djarot Tentang Ahok Saat Peresmian RPTRA Kalijodo

News Kompasindo - Ketika meresmikan instalasi patung di RPTRA Kalijodo, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat terkenang kepada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Djarot teringat masa-masa dulu saat berjuang menertibkan Kalijodo.

"Selalu teringat Pak Ahok. Kenapa teringat Pak Ahok? Karena di sini merupakan bukti keberanian Pak Ahok dan kecepatan dia memutuskan penertiban," tutur Djarot usai meresmikan Patung Menembus Batas di RPTRA Kalijodo, Selasa (03/10/2017).

Djarot teringat dengan masa penertiban kawasan Kalijodo yang membuat dirinya terus bekerja hingga dini hari. Menurut Djarot, ini dilakukan untuk Ahok, yang saat itu menjabat Gubernur DKI, meminta kawasan ditertibkan.

"Sampai saya kepontal-pontal dan berlari-lari menyesuaikan Kalijodo yang dulu gelap gulita, yang dulu, maaf, kemaksiatan. Orang ke sini sangat takut, daerah remang-remang, abu-abu, langsung dibersihkan karena keberanian Pak Ahok dan kecepatan, sehingga kita yang di lapangan itu mesti kepontal-pontal ke sini, sekaligus mengamankan lokasi sini," ceritanya.

"Saya ingat di sini malam-malam kita amankan betul, kita kosongkan betul, sampai jam 01.00-02.00 WIB. Sekali lagi Jakarta membutuhkan ketegasan, namun dengan jiwa dan nurani yang bersih. Ini butuh ketegasan, keberanian, dan kecepatan untuk kebaikan," tambah Djarot.

Djarot menyebut kehadiran patung 'Menembus Batas', yang dibangun dari Tembok Berlin itu bisa menjadi ikon di Kalijodo. Dia juga percaya Masjid Al-Mubarokah, yang berada di seberang RPTRA, juga bakalan menjadi ikon Kalijodo yang baru. (News Kompasindo)

Presiden Jokowi Ingin Kedai Kopi Indonesi Bisa Bersaing di Pasar Dunia

Presiden Jokowi Ingin Kedai Kopi Indonesi Bisa Bersaing di Pasar Dunia

News Kompasindo - Presiden Jokowi berbicara soal kopi Indonesia. Dia ingin kedai kopi Indonesia bisa bertarung di pasar dunia.

Jokowi mengutarakan, Indonesia sebagai penghasil kopi keempat terbesar di dunia mempunyai kopi yang becita rasa tinggi. Setiap daerah beda-beda cita rasa khasnya.

"Saya rasa banyak daerah-daerah baik di Jabar, Jateng, Jatim, termasuk di Papua mempunyai kesempatan untuk membesarkan Indonesia sebagai produsen kopi terbesar di dunia. Karena memang lahannya ada," tutur Jokowi saat 'ngopi' bersama petani kopi, barista dan pemilik kedai kopi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (01/10/2017).

Tapi menurut Jokowi, dia mengingatkan kepada pegiat kopi jangan cuma terjebak di pertaniannya saja. Diakui Jokowi bagian pertanian memang penting, tetapi jauh lebih penting keuntungannya bila jeli melihat peluang bisnis kopi tersebut.

"Yang lebih penting keuntungannya justru jauh lebih banyak kika kita bisa melihat proses bisnisnya sampai betul-betul tersajikannya kopi itu di pembeli atau konsumen. Karena malah keuntungan yang terbesar ada di situ," tambahnya.

Dengan demikian, sambung Jokowi, petani akan untung lebih. Selain itu, dia juga ingin agar kopi yang dijual di daerah, sudah dalam keadaan siap diseduh.

Selain itu, Jokowi mengapresiasi anak muda pecinta kopi yang bisa berkreasi dan berinovasi. Bahkan ada yang mengembangkan kopi pascapanen dengan kemasan yang menarik.

"Dengan barista-barista yang baik dan menjualnya tidak lewat dari yang lalu-lalu. Bisa dengan online store, saya pikir ini akan lebih gampang kita masuk dan bertarung di pasar dunia," ujarnya.

Jokowi menilai, kopi lokal Indonesia yang sudah jadi, tidak kalah rasanya dibandingkan kopi merk internasional. Bahkan lebih enak rasa asli Indonesia dengan harga jauh relatif murah. (News Kompasindo) 

Dedi Mulyadi Black Blackan Soal Mahar 10 Miliar

Dedi Mulyadi Black Blackan Soal Mahar 10 Miliar

News Kompasindo - Dedi Mulyadi buka-bukaan mengenai adanya peminta mahar politik Rp10 miliar terkait pencalonannya di pilihan gubernur Jawa Barat. Dia mengaku telah melaporkan adanya teror dari peminta mahar kepada Ketum Golkar Setya Novanto dan Sekjen Idrus Marham. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut mengenai pelaporan itu.

"Saya sudah lama menyampaikan masalah tersebut ke Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal. Saya sudah memberitahu identitasnya, memang sudah lama menyampaikan ini. Sekitar 4 bulan lalu," ujar Dedi saat dihubungi tribunnews, Kamis (28/09/2017).

Dia mengutarakan sempat berpikir positif soal belum adanya tindak lanjut dari pimpinan partai berlambang pohon beringin itu. Sebab, sambung dia, ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan di internal partai.

"Belum adanya ajakan atau komunikasi lagi dari DPP (Golkar) setelah pelaporan saya dan pernyataan kemarin. Mungkin situasinya lagi banyak hal yang dihadapi," terangnya.

Pria yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat ini mengaku terpaksa berbicara kepada publik karena merasa gerah dengan teror selama ini. Apalagi peminta mahar itu mengancamnya tidak mendapat tiket maju di pilihan gubernur Jabar.

"Bahwa kenapa saya menyampaikan kepada publik, karena saya menyampaikan ke DPP sudah. Setelah melewati masa dan melewati realitas, karena dia ungkapkan kalau tidak memenuhi tidak akan keluar surat rekomendasi," ujarnya.

DPP Golkar telah menantang Dedi mengungkap identitas peminta mahar itu. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena belum semua petinggi di DPP Golkar telah mengetahui identitas peminta mahar tersebut.

"DPP Golkar belum mengetahui semua, Pak MH yang menantang itu karena belum laporan ke dia, baru ke ketua umum dan sekjen," tutur Dedi. (News Kompasindo)

Sekretaris PAN Ingin Anggotanya Ditarik Terkait Pansus Angket KPK Berlanjut

Sekretaris PAN Ingin Anggotanya Ditarik Terkait Pansus Angket KPK Berlanjut

News Kompasindo - Pansus Hak Angket KPK mau melanjutkan kerja mereka menyelidiki KPK. PAN yang tidak setuju masa kerja Pansus diperpanjang, mempertimbangkan menarik anggotanya dari Pansus. 

Adalah Sekretatis Fraksi PAN Yandri Susanto yang memiliki pandangan seperti itu. Logikanya, jika PAN tidak setuju masa kerja Pansus diperpanjang, otomatis, ujar Yandri, PAN akan menarik diri. 

"Kalau dari logikanya kami mengusulkan tidak diperpanjang masa kerja Pansus KPK, saya mengusulkan secara pribadi anggota Pansus dari PAN ditarik dari keanggotaan Pansus KPK," ujar Yandri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/09/2017).

Saat ini anggota F-PAN yang ada di Pansus yakni Daeng Muhammad. Menurut Yandri, semestinya pimpinan paripurna Fahri Hamzah mendengarkan semua pandangan fraksi sebelum mengetuk palu sidang paripurna Pansus Hak Angket KPK. 

"PAN tak mendukung keputusan tersebut," tegasnya. (News Kompasindo)

Golkar Tunggu Penjelasan Resmi KPK Terkait OTT Walikota Cilegon

Golkar Tunggu Penjelasan Resmi KPK Terkait OTT Walikota Cilegon

News Kompasindo - Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi diamankan KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Banten. Wasekjen Golkar Ace Hasan Syadzily menanti penjelasan resmi KPK terkait dugaan korupsi yang melibatkan Iman, yang juga Ketua DPD Golkar Cilegon.

"Partai Golkar mau mendengarkan penjelasan resmi dulu dari KPK lantaran soal keterlibatan Walikota harus dipastikan terlebih dulu apakah terlibat langsung atau tidak," ujar Ace saat dihubungi, Sabtu (23/09/2017).

Ace mengutarakan pihaknya tidak mau buru-buru menjatuhkan hukuman sebelum ada penjelasan resmi dari KPK. Ia menegaskan, apabila Iman terbukti terlibat korupsi, tentu akan diberikan sanksi tegas.

"Jadi mesti ada penjelasan resmi dari KPK soal keterlibatan Iman sebagai Ketua DPD Golkar Kota Cilegon. Apabila memang terbukti terkait tindakan tidak terpuji itu, tentu partai akan memberikan sanksi yang tegas pada pihak yang melakukan tindakan korupsi itu," terang Ace.

Ace mengungkapkan pemberian sanksi pemecatan itu menunggu keputusan hukum yang inkrah. Menurut informasi yang diperoleh Ace, Iman cuma dimintai klarifikasi.

"Jika sudah ada keputusan yang bersifat inkrah, partai akan memberikan sanksi," ujar Ace. 

"Karena informasi yang saya peroleh, OTT justru dilakukan dari Dinas Perizinan-nya, posisi Pak Iman KPK minta klarifikasi terkait keterlibatan dia terkait tindakan tersebut," tambah Ace.

Sebelumnya diberitakan, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi di Banten pada Jumat (22/09). OTT itu diduga berhubungan dengan perizinan kawasan industri di salah satu kota di Banten. 

Dalam OTT itu, KPK mengamankan total 10 orang, termasuk Walikota Cilegon. Uang sebesar ratusan juta rupiah ikut diamankan.

Untuk diketahui, Iman termasuk politisi Partai Golkar dan walikota dua periode. Dia terpilih sebagai walikota pada periode 2010-2015. Ia juga kembali diangkat sebagai walikota pada periode 2015-2020. (News Kompasindo)

Novanto Sakit Jantung Akan Jalani Operasi Kedua

Novanto Sakit Jantung Akan Jalani Operasi Kedua

News Kompasindo - Kondisi Ketua DPR Setya Novanto yang dirawat di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur belum membaik. Novanto rencananya akan menjalani operasi kedua di awal pekan depan.

"Memang kan yang seperti telah diperiksa oleh dokter, kalau memang akan dilakukan tindak operasi kedua. Yang akan dilakukan Senin atau Selasa karena menunggu pengencer darahnya bekerja selama lima hari," ujar istri Novanto, Deisti Novanto di Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (22/09/2017).

Deisti menerangkan kondisi Novanto terkini. Pagi tadi, sakit vertigo Novanto kembali kambuh. Ketua Umum Golkar itu juga kembali mendapat penanganan dokter di ruang Intensive Cardiologi Care Unit (ICCU).

"Tadi laporan dari dokter, Bapak mengalami vertigo, sampai pusing sekali muter sampai ditangani dokter jaga di ICCU. Tidak lama dari itu langsung muntah. Dan menggigil. Nah terus sudah begitu lalu dikasih obat lah via suntikan untuk menahan vertigonya," tambahnya. 

Dia mengungkapkan Novanto juga masih tetap diinfus. Pada malam hari, selang oksigen juga dipasangkan dengan alat monitor jantung.

Selang oksigen dipasang untuk membantu asupan ke otaknya. Sebab, salah satu penyebab pusing dan vertigo yang dialami Novanto lantaran asupan oksigen yang masuk ke dalam otaknya sedikit.

"Jadi rongga nafas dari hidung dan kerongkongannya itu kecil. Nah itu yang menyebabkan menurut analisa dokter yang mengakibatkan pusing dan vertigo itu. Karena masuknya oksigennya sedikit, ke otak masuknya sedikit. Jadi itu yang perlu diperbaiki," terang Deisti.

Tersangka terduga korupsi proyek e-KTP ini mengalami penyempitan fungsi jantung. Tim dokter menambah ring di jantungnya. (News Kompasindo)

Medsos Dihebohkan dengan Munculnya Driver Ojek Online Bule

Medsos Dihebohkan dengan Munculnya Driver Ojek Online Bule

News Kompasindo - Kemunculan sosok driver Gojek bule membuat heboh medsos, terutama bagi netizen perempuan. Banyak yang bertanya mengenai sosok dari driver bule itu. 

Foto driver yang diketahui bernama Anton Lucanus itu banyak tersebar di akun media sosial. Terlihat Anton menggunakan jaket dan helm Gojek. Dia sedang memegang ponsel dan terlihat tengah mengambil order. 

Sontak saja kemunculan Anton langsung mencuri perhatian lantaran berbeda dengan driver lainnya. Khususnya para kaum hawa. Banyak dari mereka yang mau dijemput langsung oleh Anton. 

"Tidak mau turun saya kalau drivernya begini," ditulis @shellaptr. 

"Tidak apa-apa saya mau naik Gojek tiap hari asal yang pickupnya model begini," tulis akun @pacarnyacameron. 

Ditelusuri tribunnews, ternyata Anton memiliki akun Instagram @ojekbule. Diaa mengunggah foto saat tengah bekerja sebagai driver Gojek. 

"Cari penumpang sebanyak-banyaknya," ditulis Anton. 

Yang mau diantar oleh abang Gojek bule ini, silahkan ya. Saya tunggu kabarnya...terima kasih. (News Kompasindo)
 

Copyright © 2017. Newskompasindo - All Rights Reserved

Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet