News Kompasindo - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberi pandangannya atas niatan beberapa anggotanya yang hendak maju di Pilkada serentak 2018. Tito mengutarakan bagi anggota yang mau maju sebagai kepala daerah, sebaiknya mengundurkan diri.
"Jika seandainya memang yakin mau maju, tidak ada salahnya untuk as soon as possible selesai secepat mungkin. Sudah yakin, ya mundur saja," ujar Tito di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).
Tito lalu menyebutkan nama anggotanya yang mau maju di Pilkada mendatang. Saran Kapolri, yang bersangkutan sebaiknya mengundurkan diri untuk menghindari anggapan penyalahgunaan kewenangan
"Yang saya tahu baru Kakor Brimob (Irjen Murad Ismail) yang mau mencalonkan Gubernur Maluku," ujarnya.
Tito mengungkapkan, tahapan penetapan pasangan calon di Pilkada dimulai pada Februari 2018 mendatang. Tito mengatakan sebelum tahapan itu, anggota yang memiliki niat masih boleh berkarier di Polri.
"Sebelum Februari awal mereka masih boleh menjadi anggota polisi. Tapi saya berharap supaya tidak ada conflict of interest sebagai anggota Polri, jika memang sudah yakin mau maju lebih baik mengundurkan diri," tambah Tito.
"Menurut aturan, dia tidak menjadi anggota Polri itu, pengunduran diri, kalau telah ditetapkan. Jadi kalau ditetapkan tidak boleh dia menjadi anggota polisi, yaitu awal Februari," terang Tito.
Tito juga menjamin Polri netral dalam Pilkada mendatang. Menurutnya, sikap tersebut diambil atas perintah Presiden Jokowi.
"Yang jelasnya ini perintah presiden posisi netral, perintah kapolri posisi netral, Kapolda saya perintahkan netral, semua. Jadi kalau nanti ada yang berkontestasi anggota Polri, silakan pakai mekanisme partai yang ada karena Polri tidak berpolitik praktis, bersikap netral. Kita tidak akan ikut campur kepada upaya memenangkan anggota Polri ikut Pilkada. Itu urusan mereka," tutupnya. (News Kompasindo)