News Kompasindo - RS Polri langsung melakukan identifikasi terhadap mayat korban ledakan pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. RS Polri telah mengambil data antemortem berupa sampel DNA.
Kepala RS Polri Brigjen Didi Agus menyebutkan pihaknya telah mengambil tujuh sampel DNA dari 11 anggota keluarga yang datang.
"Kegiatan antemortem ya masih terus berlanjut, sementara baru ada 11 orang yang datang dan 7 telah kita ambil sampel DNA-nya. Kita jelaskan juga proses identifikasi ini memerlukan waktu yang agak lama daripada biasanya lantaran kondisi jenazahnya," ujar Didi saat ditemui di lokasi, Kramat Jati, Jaktim, Kamis (26/10/2017).
Dia mengungkapkan petugas kesulitan mengidentifikasi jasad korban lewat sidik jari. RS Polri akan mengandalkan pemeriksaan DNA korban. Sampel ini akan dibandingkan dengan DNA keluarga korban, seperti anak dan orang tuanya.
RS Polri akan terus menambah sampel DNA dari pihak korban. Untuk memudahkan komunikasi, RS Polri juga menyiapkan call center.
Proses identifikasi ini diharapkan selesai dalam waktu seminggu. Didi mengutarakan lama waktu identifikasi tergantung respons pihak keluarga korban untuk bisa diambil sampel DNA-nya.
"Kurang-lebih, bukan cuma tergantung dari korban, tapi juga dari keluarga, semakin cepat dari keluarga. Mungkin 1-7 hari. Jadi nanti hasil dari DNA dari pihak pembanding dari korban dan keluarga akan dicocokkan yang teridentifikasi dulu yang diberikan," katanya.
Didi menyatakan RS Polri bisa menampung jasad 47 korban kebakaran. RS Polri, menurutnya, bisa menampung lebih dari 80 jasad dengan suhu penyimpanan hingga dengan 20 derajat Celcius. (News Kompasindo)