Home » » Kaitan Hipoksia dengan Kematian Kiper Persela Lamongan

Kaitan Hipoksia dengan Kematian Kiper Persela Lamongan

Written By Unknown on Rabu, 18 Oktober 2017 | 05.01

Kaitan Hipoksia dengan Kematian Kiper Persela Lamongan

News Kompasindo - Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, meninggal dunia di tengah laga saat melawan Semen Padang. Choirul mengalami benturan keras di bagian dada dan rahang bawah ketika mencoba menghalau bola dari pemain lawan.

Di medsos, ramai dibahas tentang hipoksia, kondisi di mana kekurangan oksigen pada tubuh yang dapat menyebabkan kematian. Hipoksia inilah yang diduga terjadi pada Choirul hingga dia akhirnya meninggal dunia.

Kepala Unit Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr Soegiri Lamongan, dr Yudistiro Andri Nugroho, menyebutkan ada kemungkinan Choirul mengalami trauma di bagian kepala dan leher. Trauma tersebut bisa saja membuat kerusakan pada otaknya, termasuk bagian yang mengatur napas dan denyut jantung.

"Mungkin itu yang mengakibatkan Choirul Huda henti jantung dan henti napas. Itu analisis awal kami, karena tim kami tidak sempat melakukan scaning, karena mas Huda tidak layak transport dengan kondisi kritis seperti itu," bebernya dalam keterangan pers, baru-baru ini.

Saat bernapas, manusia menghirup oksigen dan melepaskan karbondioksida. Bisa jadi jantungnya terhenti dan henti napas yang dialami Choirul membuat kadar oksigen dalam tubuh berkurang drastis dan mengakibatkan kematian.

Penyebab hipoksia sendiri sangat banyak dan beraneka ragam. Situs WebMD menyebut keracunan gas, kadar oksigen rendah, gangguan irama jantung, gangguan paru-paru hingga anemia dan pengaruh obat-obatan dapat menyebabkan hipoksia.

Sedangkan gejalanya dapat terlihat dengan jelas dan muncul mendadak. Umumnya pasien hipoksia bisa mengalami napas pendek, berkeringat, sesak napas dan napas berbunyi.

Fisioterapis PSS Sleman, Sigit Pramudya, menekankan pentingnya pertolongan pertama yang tepat di kasus pemain sepakbola yang cedera di lapangan hingga tidak sadarkan diri. Pertolongan pertama untuk korban cedera yang tidak sadarkan diri dikatakannya yakni membuka jalan napas.

"Dalam keadaan tidak sadar, hal pertama yang mesti dilakukan tentu membuka jalan nafas. Sambil menunggu tabung oksigen datang, (korban cedera seperti almarhum Choirul Huda) bisa langsung digunakan cervical collar dan alat tandu yang lebih stabil," jelasnya saat dihubungi lewat media sosial Twitter. (News Kompasindo)
Share this post :
 

Copyright © 2017. Newskompasindo - All Rights Reserved

Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet