News Kompasindo - Kepala Staf Angkatan Darat ( Kasad ) Jenderal TNI Mulyono menegaskan dirinya tidak akan segan untuk memecat anak buahnya jika terbukti ikut didalam melakukan penyelundupan narkotika dari Cina.
Dirinya mengakui sampai saat ini belum ada menerima laporan
adanya keterlibatan anggota TNI di dalam penyelundupan narkotika asal China.
"Kalau terbukti ikut kami pecat. Kolonel aja saya
pecat, ini apalagi hanya seorang prajurit. kalau di tentara tidak bisa main
main. rehabilitasi itu tidak perlu di tentara",kata Mulyono di Mabes TNI,
Cilangkap, Jakarta, Jumat ( 10/3/17).
Menurutnya, Anggota TNI yang terbukti terlibat dengan
narkotika telah melalaikan sumpah prajurit dan Sapta Marga. karena itu lah,
maka tidak ada kompromi bagi siapa saja anggota TNI yang terlibat didalamnya.
"Saya pastikan tidak akan main main soal narkoba karena
kita sendiri tahu dampaknya seperti apa", ujar Mulyono.
Untuk mencegah masuknya narkotika ke dalam kalangan prajurit
TNI, Mulyono menuturkan akan lebih sering melakukan inspeksi yang akan
dilakukan di asmara TNI, Tes urin juga akan dilakukan di dalam melakukan
inspeksi tersebut.
"Kami saat ini sedang pembersihan kedalam. sidak terus
kedalam asrama, urin juga kami sidak', ucap Mulyono.
Dugaan adanya keterlibatan oknum TNI didapat saat Badan
Narkotika Nasional ( BNN ) berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika asal
China yang direncakan akan dipasarkan di Medan, Sumatera Utara. Bersama dengan
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, BNN telah berhasil menggagalkan
penyelundupan ribuan jenis narkotika. dimana dari pengerebekan tersebut disita
48.16 kg sabu, 3.702 butir pil ekstasi dan 454 pil happy five.
Disaat melakukan pengejaran, petugas BNN berhasil menangkap
SY ( 45 ) yang di duga memiliki peran sebagai koordinator kurir serta Am ( 32 )
sebagai penerima barang. kedua pelaku ditangkap di rumah HAB yang juga
merupakan rumah seorang oknum TNI di daerah Sunggal. namun sewaktu dilakukan
pemgerebekan, HAb tidak berada di lokasi pengerebekan.
Disana terdapat ZAK yang merupakan adik HAB. sampai saat ini
oknum TNI itu belum diketahui dimana keberadaannya. BNN telah melakukan
koordinasi dengan Komando Militer dan Polisi Militer ( POM ) TNI AD.(News Kompasindo )