Home » » Setelah Dp 0 Rupiah. Anies-Sandi keluarkan lagi program Ok-OTRIP

Setelah Dp 0 Rupiah. Anies-Sandi keluarkan lagi program Ok-OTRIP

Written By Unknown on Rabu, 15 Maret 2017 | 21.28

setelah-dp-0-rupiah-anies-sandi-keluarkan-lagi-program-ok-otrip

News Kompasindo - Program transportasi OK-OTRIP mulai diperkenalkan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta no urut pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno. program ini merupakan program dari konsep untuk menerapkan tarif transportasi terintegrasi sebesar Rp.5.000,-.

Disaat melakukan kunjungan ke kawasan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat ( 10/3/17 ), calon waki gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan konsep program dari OK-OTRIP sangat berbeda dengan program Transjakarta yang menerapkan tarif sebesar Rp.3.500 sekali jalan.

Pada program Ok-OTRIP ini, dirinya berjanji akan menggandeng angkot angkot eksiting untuk dijadikan alat transportasi pengumpan. hal ini sangat jauh berbeda dengan sistem Transjakarta saat ini yang mana angkutan pengumpannya adalah bus bus sedang.

Masih menurut Sandi, sistem Transjakarta yang telah diterapkan saat ini tidak mengakomodir keberadaan angkot sehingga para pengguna Transjakarta yang terlebih dahulu harus mengeluarkan biaya ongkos angkot untuk menuju ke Halte Transjakarta.

"Sekarang ini hanya lewat Transjakarta saja. kalau sudah sampai bawah harus sambung pakai angkot san sebagainya sampai ke Transjakarta ongkos bisa sampai Rp.15.000. tapi nanti program OK-OTRIP hanya RP.5.000 semua", ujar Sandi.

Melalui Pandji Pragiwaksono, juru bicara Anies - Sandi menjelaskan melalui situs www. pandji.com, menyatakan bahwa tidak semua kawasan pemukiman yang ada di Jakarta bisa dilalui bus. disitulah dirinya menilai perlu menggandeng angkot angkot untuk dijadikan angkutan pengumpan.

Dirinya juga mengatakan bahwa angkot merupakan angkutan yang lahir dari kebutuhan masyrakat sehingga dirinya menilai angkot tidak boleh dihapus seperti keinginan dari Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Thajaja Purnama atau Ahok.

Sebelumnya Ahok memang sudah beberapa kali melontarkan keinguinan nya untuk menghapus angkot. selain itu, dirinya juga menyebutkan angkot pasti akan kalah untuk bersaing jika tidak mau bergabung di dalam sistem Tranjakarta.

"Jangankan angkot, di komplek perumahan saya saja, ada odong odong yang telah menjadi moda transportasi. tidak bohong saya. itu isinya ibu ibu semua. sampai di supermarket, semua turun trus kasih duit ke supirnya. itu semua terjadi karena kebutuhan hidup", kata Pandji.

Menurut Pandji, angkot harus dijadikan bagian dari semua perubahan dan dirangkul untuk diubah sistemnya menjadi lebih baik lagi.

"Jangan angkot itu dihapus dan diganti dengan bis 9-10 meter seperti keinginan dari Pak Basuki", ujar dia.

Dirinya juga mengatakan Anies-Sandi berencana untuk merangkul angkot dan mengubah sistemnya menjadi lebih akuntabel serta profesional, dirinya yakin dengan adanya cara ini tidak akan ada lagi terlihat angkot angkot ngetem ataupun supir tembak.

"Ketimbang menghapus angkot serta menghilangkan penghasilan dari sebagian warga Jakarta. karena kalau diganti bus, tentunya satu bus akan lebih banyak memuat penumpang dan menjadikan jumlah busnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah angkot. ini berarti jumlah supir yang akan diperkerjakan akan menjadi lebih sedikit", ucap Pandji.

Dirinya juga menjelaskan apa yang telah direncanakan Anies-Sandi pada program OK-OTRIP sama dengan yang telah dilakukan oleh Ahok pada sistem transjakarta saat ini. seperti adanya sertifikasi untuk para pengemudi, sistem setoran yang diganti dengan sistem yang berdasarkan kilometer tempuh serta pembayaran non tunai melalui E-money.

Namun menurutnya, untuk sistem setoran dan pembayaran non tunai melalui E-money, dirinya menegaskan bahwa Anies -Sandi akan juga mengandeng angkot untuk dapat terlibat didalamnya. ua menyebutkan bahwa nanti di setiap pintu angkot akan dipasang card reader untuk tap-in, tap-out, seperti yang telah diterapkan Ahok di Halte Transjakarta.

"Ketika hendak turun dari angkot dan hendak lanjut naik Transjakarta, maka penumpang akan tap-in kartunya lagi di Transjakarta. apabila jarak antara tap-out di moda sebelumnya dan tap-in di moda lanjutannya kurang dari 30 menit, maka saldo tidak akan terpotong lagi", ujarnya.

Lebih lanjut lagi, dirinya menilai pemimpin Jakarta sudah seharusnya untuk dapat memenuhi kebutuhan para warganya, tidak hanya yang menjadi pengguna kenderaan pribadi atau yang naik angkutan umum, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan warga yang menjadi pengemudi angkutan umum tersebut.

"Sampai disini saya ingin mengatakan bahwa solusi yang telah Pak Basuki tawarkan tidak salah. menghilangkan angkot dan menggantinya dengan bus bisa menjadi salah satu solusi yang beliau anggap baik. saya sangat yakin kalau beliau sudah pikirkan. beliau juga dapat menjamin angkot dapat beroperasi kalau mau beroperasi. akan tetapi kalau mau beroperasi tidak akan bisa menang lawan beliau. jadi pada akhirnya itu keputusan yang jadi hak pemimpin Jakarta. anda tinggal milih mau cara memimpin yang mana", ujar Pandji.(News Kompasindo)


Share this post :
 

Copyright © 2017. Newskompasindo - All Rights Reserved

Belajar Judi Berita Artis Terkini Kabar Terkini Jadwal Bola Hari ini Jadwal Bola Hari ini TVN24 Online Mydetikcom Semangat NKRI Sindo Daily News Analisa Berita Analisa Terkini Jendela Berita Online Lensa Berita Terkini Post Ibukota Harian Radar Post sabung ayam pw Agen sbobet penipu poker texas boya situs resmi sbobet sbobet link sbobet asia mobile sbobet casino login maxbet login situs judi online situs poker terpercaya Sbobet Online Login Wap Sbobet Mobile Daftar Sbobet Mobile Indobet