News Kompasindo -Presiden RI Joko Widodo tidak menunjukan reaksi berlebihan
ketika Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menuduh pemberian
grasi untuk mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) Antasari Azhar
bermotif politik.
"Presiden sempat sudah bertanya kepada saya soal itu.
dia meminta saya agar memeriksa mekanisme pemberian grasi kepada Antasari
Azhar. saya sudah katakan itu sudah melalui pertimbangan Mahkamah Agung. jadi
presiden tidak perlu lagi merisaukan hal itu. karena sudah melalui mekanisme
yang jelas", kata Menteri Sekretaris Negara, Praktikno di komplek Istana
Kepresidenan.
Karena pemberian grasi dari presiden kepada Antasari sudah
melalui mekanisme yang telah benar. Praktikno membantah tudingan dari SBY
terkait motif politik di balik pemberiaan hak istimewa tersebut." Tidak
ada motif politik", tukasnya.
Selain telah melewati pertimbangan MA, Presiden Juga telah
meminta pertimbangan dari Jaksa Agung, Menko Pohulkam dan Menkum HAM sebelum
memberikan grasi kepada Antasari.
Lebih lanjut Praktino juga meminta kepada seluruh pihak
termasuk SBY agar tidak menautkan pemberian grasi tersebut dengan situasi
politik dalam Pilkada DKI.
"Saya kira janganlah dihubung hubungkan. ini dengan
apa, agenda apa. jadi kami sudah merujuk kepda proses yang telah berlaku dan
sebagimana telah dinyatakan di dalam UU kita, jadi itu saja, clear",
tegasnya.
Apalagi, sambung Pratikno, Antasari bukan lah orang yang
pertama diberikan grasi oleh presiden Joko Widodo.
"Ini bukan lah grasi pertama, telah ada ratusan grasi
yang diberikan oleh prsiden. jadi janganlah di hubung hubungkan terus dengan
istana.Kita kembalikan saja secara proporsional, bahwa grasi adalah diberikan
dengan biasa", ujarnya.
Sehari sebelumnya, Ketua Partai Demokrat yang juga merupakan
presiden ke enam RI SBY mengunggah sejumlah tulisan ke akun Twitter pribadinya.
Salah satu tulisannya menyebutkan bahwa pemberian grasi oleh presiden Jokowi
kepada Antasari bermotif politik. Secara tegas SBY menuliskan motif politik itu
untuk menyerang dirinya.(News Kompasindo)