News Kompasindo - Kabul - Terkait adanya kasus yang telah menewaskan 6 pekerja dari pihak ICRC atau sebutan lainnya Palang Merah Internasional. Kini pihak bagian ICRC telah menghentikan secara sementara soal mengenai bantuan pekerjaan yang ada di negara Afghanistan tersebut setelah adanya aksi serangan yang sudah menewaskan para anggotanya. Hal ini juga dikecam oleh ICRC dimana pihak mereka mengecam aksi penyerangan brutal itu.
Enam Orang diketahui Meninggal dalam penyergapan oleh para militan ISIS sedangkan dua sisanya lagi dikabarkan juga menghilang.
Sebelummnya aksi ini juga dikaitakan kepada para orang Taliban Afghanistan ,namun Hal ini dibantahkan dengan informasi bahwa pihak mereka sama sekali tidaklah terlibat akan aksi itu
Secara resmi,Dominik Stillhart selaku Direktur Operasi ICRC menyampaikan bahwa saat ini pihak mereka perlu memberhentikan sementara untuk bantuan yang selama ini dilakukan, gunanya untuk menelusuri mengapa hal tersebut bisa sampai terjadi terhadap rekan mereka. Untuk Aksi Pembunuhan terhadap rekan mereka itu merupakan hal yang sangat tidak dibenarkan, dan ini terus saja dikecam oleh pihak mereka. ungkap dirinya Kamis (09/02/2017).
Diluar itu Chief executive Mike Adamson yang berasal dari Palang Merah Inggris ikut menyuarakan bahwa perlu diketahui sudah menjadi kodrat umum yang perlu diketahui aksi dari resiko penandaan kematian dari orang yang seharusnya wajib dilindungi dibawah garis aturan Internasional yang sudah menjadi keharusan. bukan malah sebaliknya dibantai dengan dibunuh begitu saja.
Dilaporkan Bahwa 6 orang yang tewas tersebut telah diserang oleh militan ISIS dengan cara ditembaki di Afghanistan Utara, tepatnya di provinsi Jowzjan, Rabu (08/02/2017). Pembunuhan itu diketahui terjadi begitu saja, sewaktu para anggota dari ICRC akan melakukan distribusi atas bantuan kedaerah sekitar di Afganistan yang tekena bencana longsor.
Diketahui 6 diantaranya merupakan 3 supr serta 5 petugas lapangan, dua diantarannya hilang tidak ada kabar. Dan untuk para korban yang meninggal telah dibawa mayatnya ke Ibukota Provinsi Heberghan dan nantinya sehabis dari sana akan kembali dibawa ke Mazar-e-Sharif, kata para pejabat. sedangkan untuk para korban yang hilang dan belum diketahui keberadaaanya akan terus dilakukan upaya pencarian.