News Kompasindo - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera kirim tim untuk membantu proses investigasi helikopter Basarnas yang menabrak tebing Butak, Desa Canggal, Temanggung, Jateng. Tim diperbantukan atas instruksi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.
" Laporan awal kronologi peristiwa ini sudah kami terima dari AirNav Indonesia. Pak Menhub langsung berikan instruksi supaya segera kirim tim membantu untuk melakukan penelusuran ke tempat peristiwa serta segala sesuatu yang diperlukan, " tutur Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Agus Santoso, dalam keterangannya, Senin (03/07/2017).
Agus menyampaikan duka cita pada keluarga korban yang ditinggalkan. Dia mengharapkan supaya keluarga diberi ketabahan dalam menghadapi masalah tersebut .
Dari data AirNav, Agus menyampaikan peristiwa hilang kontaknya helikopter yang berangkat pada jam 16. 03 WIB, Minggu (2/7) dengan rute Semarang-Dieng lewat rute Radial 245 dan diperhitungkan tiba pada jam 16. 20 WIB. Kontak terakhir petugas Air Traffic Controller (ATC) AirNav Indonesia dengan pilot HR3602 dilaporkan berlangsung pada jam 16. 11 WIB, di ketinggian 3. 000 kaki dan sudah menempuh jarak 14 NM.
" Petugas ATC memerintahkan pilot HR3602 untuk kembali melapor ketika sudah menempuh jarak 30 NM, akan tetapi laporan tidak di terima. Pada jam 16. 45 WIB petugas ATC kembali coba melakukan kontak dengan HR3602 tetapi gagal, hingga HR3602 dinyatakan hilang kontak. Pada jam 18. 30 WIB diperoleh info kalau HR3602 sudah ditemukan di Desa Canggal Bulu, Candiroto, di area perbukitan Gunung Butak, Kabupaten Temanggung, " tutur Agus menyampaikan data AirNav.
Kecelakaan helikopter Basarnas itu menyebabkan 8 orang meninggal dunia. Beberapa kru yang jadi korban yaitu Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka Mpu Hari Marsono serta Peltu LPU Budi Santoso.
Sedangkan tim Basarnas sebagai korban yaitu Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti serta Catur Bambang Sulistio. (News Kompasindo)