News Kompasindo - Kapal Wanderlust membutuhkan waktu hampir satu bulan berlayar untuk mengirimkan sabu seberat satu ton ke Pantai Anyer, Banten. Kapal berbendera Republik Sierraleone tersebut berangkat dari Pelabuhan Kaohsiung City, Taiwan sejak pertengahan bulan Juni 2017 kemarin.
"Kapal itu berangkat dari pelabuhan Kaohsiung City Taiwan kira-kira tanggal 17 Juni, cukup lama dia berlayar," tutur Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan, Kamis (20/07/2017).
Sebelum akhirnya sampai di perairan Anyer, Banten, kapal itu singgah di beberapa tempat. Sabu itu sendiri diduga dinaikkan ke atas kapal, saat berada di perairan kawasan Thailand.
"Setelah kapal itu berlayar dari Kaohsiung City ke Johor, Malaysia dan Singapura kemudian ke laut di bawah Thailand. Ada dimungkinkan di situlah barang dinaikkan di tengah laut, sedang kita dalami," jelas Iriawan.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyebutkan, kapal tersebut telah berlayar dari Taiwan sejak 17 Juni 2017. Dari sana, mereka menyusuri perairan bawah hingga berlabuh di Johor, Malaysia.
"Dari Johor, kemudian mereka lanjutkan ke perairan Myanmar. Di situ, mereka diduga menaikkan sabu dari Birma," tutur Nico.
Dari perairan Myanmar, awak kapal memilih jalur luar dengan menyusuri pantai barat Sumatera. Kemudian Kapal Wanderlust berlabuh ke Laut Jawa.
"Diduga barang diturunkan di Pulau Sangiang, Banten, karena di situ sepi. Kemudian diangkut dengan memakai dua perahu karet dengan mesin tempel ke dermaga bekas Hotel Mandalika, Anyer," tutup Nico. (News Kompasindo)