News Kompasindo - Pemimpin Korut, Kim Jong-Un, menyatakan tujuan negaranya adalah mengimbangi kekuatan militer Amerika Serikat (AS). Hal tersebut disampaikan Kim Jong-Un ketika mengklaim Korut sukses meluncurkan rudal balistik Hwasong-12 yang bisa mencapai Guam, wilayah AS di Pasifik.
Diungkapkan pengamat dari Forum Keamanan dan Pertahanan Korea, Yang Uk, seperti dikutip AFP, Sabtu (16/09/2017), bahwa ambisi Kim Jong-Un agar Korea Utara bisa mengimbangi kekuatan militer AS sedikit sulit terwujud.
"Sangat tidak realistis bagi Korut untuk mencapai ekuilibrium dalam kekuatan nuklir dengan AS, bahkan jika memang benar Korut telah mencapai kemajuan pesat dalam program nuklirnya," sebut Yang Uk kepada AFP.
Korut melalui kantor berita resminya, Korean Central News Agency (KCNA), membenarkan sukses meluncurkan rudal Hwasong-12, jenis rudal jarak menengah atas atau IRBM. Korut menyebut rudal tersebut melintasi wilayah udara di atas Hokkaido, Jepang dan secara akurat mengenai target di Pasifik.
Otoritas Korsel menyebutkan rudal Korut itu bisa mencapai ketinggian sekitar 770 kilometer dan mengudara selama 19 menit pada jarak sejauh 3.700 kilometer. Jarak itu sangat jauh untuk menjangkau Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik yang pernah diancam rudal antarbenua (ICBM) Korut. Diketahui bahwa jarak Guam dari Korut yaitu sekitar 3.379 kilometer.
Dalam pernyataan terpisah, Komando Pasifik AS mengkonfirmasi kalau rudal IRBM Korut tidak memberikan ancaman terhadap wilayah Amerika Utara dan wilayah Guam.
Tapi diketahui juga bahwa peluncuran Hwasong-12 pada Jumat (15/09/2017) waktu setempat dilakukan lewat sebuah kendaraan peluncur portabel, atau yang disebut sebagai TEL (transporter erector launcher). Pemakaian TEL ini dianggap oleh para pengamat sebagai hal signifikan.
"Peluncuran terbaru, yang tampaknya dilakukan dari sebuah TEL bukannya landasan peluncuran rakitan, berarti Korut sekarang siap untuk mengerahkan rudal IRBM Hwasong-12 untuk tujuan pertempuran," ujar Yang Uk dalam analisisnya.
Korea Utara baru saja meluncurkan rudal jenis yang sama pada 29 Agustus lalu, yang juga berhasil melintasi wilayah Jepang dan jatuh di perairan Pasifik, dekat Hokkaido. "Dalam 3 sampai 5 tahun, Korea Utara diperkirakan bisa mengoperasikan rudal nuklir untuk tujuan pertahanan," sebut Yang Uk. (News Kompasindo)