News Kompasindo - Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan 10 orang pelaku terkait tawuran warga di Johar Baru, Jakarta Pusat. Dua lainnya masih buron.
Tawuran warga itu terjadi di Jln Kampung Rawa Selatan Buntu, Kampung Rawa, Johar Baru, Jakpus, pada Hari Raya Idul Adha, Jumat (01/09/3017), sekitar jam 16.00 WIB. Tawuran melibatkan dua RW 04 dan RW 07 Kelurahan Kampung Rawa.
"Jadi total semuanya 10 orang, 5 orang dari RW 04, 5 lagi dari RW 07, Kelurahan Kampung Rawa. Tapi 2 orang lagi masih buron," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto saat jumpa pers di lokasi, Minggu (03/09/2017).
10 pelaku itu terdiri 9 laki-laki dan 1 perempuan. Mereka adalah Jaeni Dahlan (26), Sunahendra (26), Muhammad Ridwan (24), Hendri Mahendra (19), Zulkarnaini (44), Dadang Suhendang (47), Dicky Susanto (19), Ahmad Riyanto (24), Asri Handayani (18), Faktur Riski (12).
Kepolisian akan memproses kasus tersebut lebih lanjut. Sementara itu, beberapa barang bukti yang digunakan saat tawuran juga disita.
"Barang bukti yang digunakan menjadi alat kejahatan, kelereng, pakai ketapel, batu, samurai, kelewang, pisau, mercon, kembang api, helm juga dipakai untuk berlindung," terang Suyudi.
Tawuran ini berawal dari dua warga RW 07, Dean dan Anton, yang sedang diburu melempar genteng ke RW 04. Karena tidak terima, warga RW 04 juga membalas.
"Pertama dia yang provokasi melempar genteng, kemudian tentunya menyerang ke RW 04, sehingga anak-anak RW 04 melakukan pembalasan, terjadilah kerusakan terhadap beberapa kendaraan," tambahnya.
Para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP soal kekerasan terhadap orang dan dan Undang Undang darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata tajam. Mereka terancam hukuman paling lama 5 tahun 6 bulan penjara.
Suyudi juga meminta warga beserta stakeholder lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam penyelesaian masalah tawuran tersebut. Camat Johar Baru, Abdul Choir menegaskan pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk mengurangi tawuran antar warga.
"Sering kita himbau, kasih tahu, sampai buat komunitas masyarakat anti tawuran. Kalau kita lihat, besarnya kita tidak tahu juga, masing-masing masyarakat yang tawuran membela diri. Maka waktu itu kita aksi tutup 3 jembatan, yang memang menjadi sarana untuk tempat tawuran," tandas Choir. (News Kompasindo)