News Kompasindo - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menggandeng salah satu e-commerce lokal. Dengan penjualan secara online, Ahok mau menstabilkan harga sembako seperti beras.
"Bagi saya kapan ini penting. Kami mau bekerja sama begini supaya bisa stabilkan harga," tutur Ahok dalam sambutannya kepada para pelaku UMKM Balai Kota, Jln Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (06/05/2017).
Ahok juga mencontohkan bukti pendistribusian merata yang telah berhasil dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Dia menceritakan soal harga beras yang stabil melalui operasi pasar.
"Lima tahun terakhir harga beras stabil. Kemudian Pak Jokowi ingin harga daging juga stabil. Karena kita impor sendiri, main sendiri impor sendiri, ini stabil. Bagaimana bisa inflasi di Jakarta? Karena kami istilahnya operasi pasar itu subsidi. Kalau dulunya, operasi pasar tidak jelas siapa yang beli," katanya.
Selain harga yang stabil, Ahok juga menginginkan jual-beli non-tunai tersebut dapat didistribusi secara merata. Dia pun mengandaikan pendistribusian itu seperti air banjir.
"Jadi, kalau Jakarta ada 1.167 sungai, bagaimana itu terhubung dengan 13 sungai utama, Cakung drain, itu nyambung. Maka orang Jakarta merasa banjir tersebut cepat surut. Jadi apapun mesti adil, mesti merasa. Dagang juga sama, mesti adil," tambah Ahok.
Tapi, jual-beli non-tunai yang sedang diterapkan Ahok ternyata belum mendapatkan respons positif. Ketika operasi pasar yang digelar Pemprov DKI melakukan transaksi cashless, namun mendapatkan protes dari Pasar Jaya.
"Kami membuat non-tunai, diprotes sama Pasar Jaya. Oh, gampang, kami mempunyai KJP. Kemudian kita bilang, mau beli barang subsidi hrs dengan kartu. Langsung kita operasi pasar," tuturnya.
Dalam penandatanganan kerjasama antara Pemprov DKI dan Tokopedia, hadir juga CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Lewat kerjasama itu, Tokopedia juga meluncurkan laman bagi pelaku UMKM asal DKI yang terintegrasi dengan Tokopedia. (News Kompasindo)